Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Kembali Minta Relawan Santai dalam Hadapi Pilpres 2024: "Tidak Usah Grusa-grusu"

Kompas.com - 11/06/2022, 16:21 WIB
Ardito Ramadhan,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Presiden Joko Widodo kembali berpesan kepada relawannya untuk tidak tergesa-gesa dalam menentukan sikap menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) pada 2024 mendatang.

Jokowi mengingatkan relawannya bahwa masih banyak persoalan besar negara yang harus diselesaikan dengan bekerja keras.

"Saya mengajak tidak usah tergesa-gesa dulu, kita bekerja keras menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada. Tidak usah grusa-grusu, kalau ada yang mempengaruhi, sampaikan, nanti dulu," kata Jokowi dalam acara Silaturahmi Relawan Tim 7 Jokowi Presiden di Ancol, Jakarta, Sabtu (11/6/2022).

Pernyataan itu lalu dijawab dengan seruan 'setuju' oleh para relawan yang hadir.

Jokowi mengatakan, pada momentum yang tepat, ia akan kembali berbicara dengan para relawan mengenai sikap politik yang akan dia ambil dalam Pilpres 2024 mendatang.

Baca juga: Silaturahmi dengan Relawan di Ancol, Jokowi: Sudah Lama Kangen

Sementara itu, Jokowi meminta relawannya untuk mendengarkan suara akar rumput mengenai calon yang akan didukung oleh relawan Jokowi.

"Nanti kalau momentumnya sudah tepat, saya akan ajak bicara lagi, kita ketemu lagi. Saya akan bertanya kepada Bapak Ibu dan Saudara-Saudara semuanya, 'siapa?' Saya akan bertanya, 'siapa?'" ujar Jokowi.

Menurut dia, hal itu perlu dilakukan agar sosok yang didukung oleh relawannya bukan berdasarkan pada keputusanya semata, tetapi keputusan seluruh relawan.

"Dengarkan tetangga, dengarkan di akar rumput, dengarkan semuanya. Karena nilai-nilai yang ingin kita bangun adalah sebuah nilai-nilai kerakyatan, nilai-nilai kebersamaan," kata mantan wali kota Solo itu.

"Sekali lagi, kalau nanti momentumnya sudah tepat, saya akan ajak bicara. Satu persatu akan saya tanya dan kita dengan energi yang penuh, full mendukung siapapun yang sudah kita putuskan bersama," kata Jokowi.

Baca juga: Seruan Lanjutkan yang Kembali Menggema untuk Jokowi

Di samping itu, Jokowi juga berpesan kepada relawannya untuk tidak bersikap berlebihan karena mereka merupakan relawan pendukung Jokowi.

Ia mengatakan, semua pihak harus berintrospeksi, termasuk dirinya sendiri yang merasa banyak kekurangan.

"Ojo dumeh, kalau orang Jawa bilang 'ojo dumeh. Jangan berlebihan dalam berperilaku, jangan mentang-mentang dalam berperilaku. Sebaik-baiknya adalah kita berintropeksi diri sehingga bisa memperbaiki apa-apa yang kita ini kurang," kata Jokowi.

Pesan serupa sebelumnya pernah disampaikan Jokowi saat menghadiri rapat kerja nasional Pro Jokowi (Projo) di Magelang, Sabtu (21/5/2022) lalu.

Saat itu, Jokowi juga berpesan kepada relawan pendukungnya untuk tidak memberikan dukungan dalam kontestasi Pilpres 2024 mendatang.

"Yang berkaitan dengan politik, yang ketiga, karena kita harus fokus dan bekerja menyelesaikan persoalan-persoalan tadi, yang ketiga, urusan politik ojo kesusu sik (jangan buru-buru dulu)," kata Jokowi saat itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com