JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Nasdem menjadi satu-satunya partai yang banyak didatangi parpol-parpol calon peserta Pemilu 2024.
Bertempat di Nasdem Tower, bos-bos partai mulai dari Golkar, PAN, Gerindra, dan Demokrat datang berkunjung dan membahas isu-isu politik.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bertemu dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, 10 Maret 2022 di Nasdem Tower.
PAN sowan ke Surya Paloh pada 23 Mei 2022.
Di tempat yang sama Paloh pun mengadakan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto selama 4,5 jam, Rabu (1/6/2022).
Terakhir, Paloh menerima kunjungan dari Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan anak sulungnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Minggu (5/6/2022).
Baca juga: Nasdem: Kita Tentukan Dulu Calon Pengantinnya, Baru Susun Koalisi
Peristiwa-peristiwa ini menarik mengingat Nasdem terus-terusan dikunjungi daripada mengunjungi.
Magnet apa yang dimiliki Nasdem?
Direktur Eksekutif Trias Politik Strategis Agung Baskoro menyampaikan, Partai Nasdem diminati sebagai mitra karena Ketua Umumnya, Surya Paloh, tak berhasrat mengajukan diri sebagai capres.
Selain itu, Nasdem dapat memikat parpol lain karena hingga saat ini belum menentukan kandidat capres.
Agung berpandangan, Nasdem justru ingin merengkuh sebanyak mungkin konstituen dari capres yang diusungnya, meski tokoh itu berasal dari pihak eksternal.
“Nasdem secara institusional ingin merengkuh suara optimal melalui coattail effect dari capres yang didukung tanpa terhalang oleh identitas partai lain,” paparnya dalam keterangan, Sabtu (4/6/2022).
Baca juga: Pertemuan Surya Paloh-SBY Turut Bahas Pemilu 2024, Nasdem: Masih Prolog..
Lebih lanjut Agung menjelaskan, Partai Nasdem luwes berkomunikasi dengan parpol di dalam pemerintahan maupun mereka yang oposisi yaitu Demokrat dan PKS.
Karakter inilah yang dapat menyokong Nasdem membentuk koalisi baru.
“Karena didukung keluwesan, partai ini yang terbuka untuk berkomunikasi dengan partai manapun, baik kubu koalisi yang hari ini memegang jalannya pemerintahan dan belum menentukan sikap,” ungkap dia.