Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Komisi II Kecewa Rapat Pemilu Molor, Ketua KPU Minta Maaf

Kompas.com - 06/06/2022, 20:30 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi II DPR RI Guspardi Gaus mengungkapkan kekecewaan saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) berlangsung.

Guspardi kecewa kepada Komisioner KPU karena rapat yang seharusnya dilaksanakan sejak berhari-hari lalu, baru bisa terlaksana hari ini.

"Kami sangat menyayangkan, sangat kecewa terhadap komisioner yang ada sekarang. Karena kami sudah mengagendakan kegiatan itu, yang kegiatan itu terpaksa molor dan seterusnya," ujar Guspardi di ruang rapat Komisi II DPR, Jakarta, Senin (6/6/2022).

Baca juga: Pertemuan Surya Paloh-SBY Turut Bahas Pemilu 2024, Nasdem: Masih Prolog..

Guspardi menjelaskan rapat seharusnya sudah dimulai sejak 23 Mei 2022. Namun, rapat ditunda hingga 30 Mei 2022.

Pada 30 Mei, Guspardi menyebut tidak ada komunikasi apapun dari KPU, sehingga rapat batal lagi.

"Jangan terkesan Komisi II yang ulur-ulur kegiatan dalam rangka mempersiapkan pelaksanaan dari pemilu itu. Kami tidak pernah membatalkan pelaksanaan RDP pada tanggal 30," katanya.

Guspardi menjelaskan, KPU seharusnya mengirim surat jika ingin batal menghadiri rapat.

Dia mengaku mengecek ke sekretariat bagian surat-menyurat, namun tidak ada surat pembatalan yang dilayangkan KPU.

"Kami semua di sini hadir sampai jam 1. Dan saya tidak tahu persis gimana kawan-kawan yang komisioner ini kenapa tidak datang. Barulah di sore harinya kami mendapatkan informasi bahwa kawan-kawan menghadap Bapak Presiden. Padahal mana yang penting?," tutur Guspardi.

Guspardi berharap KPU ke depannya bisa memprioritaskan kepentingan bangsa dan negara.

Apalagi, belakangan mencuat isu tiga periode, sehingga masyarakat membutuhkan kepastian.

Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang menghadiri rapat itu merespons sentilan Guspardi saat sesi menjawab.

Hasyim meminta maaf atas langkah KPU yang menimbulkan ketidaknyamanan bagi Komisi II DPR.

Baca juga: DPR dan KPU Sepakat, Masa Kampanye Pemilu 2024 Berlangsung 75 Hari

"Dalam hal apa yang kami lakukan, untuk silaturahim atau audensi dengan berbagai macam lembaga negara, maupun lembaga pemerintahan, menimbulkan ketidaknyamanan dalam tata krama hubungan antar lembaga kita, terus terang, kami mohon maaf," kata Hasyim.

Hasyim menekankan pihaknya tidak memiliki niat untuk 'berniat tidak baik'. Dia menegaskan KPU selalu berupaya mensukseskan pelaksanaan pemilu.

"Apa yang kami lakukan semua juga dalam rangka untuk menyukseskan kepemiluan ini," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com