Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NASIONAL] Peluang Poros Ketiga Pilpres | PDI-P Tak Tergoda Genderang Pemilu

Kompas.com - 06/06/2022, 06:00 WIB
Fitria Chusna Farisa

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Artikel tentang Partai Demokrat, Nasdem, dan PKS yang dinilai berpeluang membentuk poros ketiga menjadi pemberitaan yang ramai dibaca di Kompas.com pada Minggu (5/6/2022).

Selain itu, artikel tentang Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri yang menginstruksikan jajarannya agar tak tergoda dengan hasil survei juga menjadi terpopuler.

Kemudian, artikel soal Koalisi Indonesia Bersatu yang diyakini akan mengusung calon presiden dari internal untuk Pemilu 2024 juga menarik minat pembaca.

Berikut ulasan selengkapnya.

1. Partai Demokrat-Nasdem-PKS Dinilai Berpeluang Bentuk Poros Ketiga, PKB Cenderung ke KIB

Partai-partai politik dinilai memungkinkan membentuk tiga poros koalisi untuk mengusung calon presiden (capres) maupun calon wakil presiden (cawapres) pada Pemilihan Presiden 2024. Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah.

Dedi menilai ada tiga poros koalisi dalam Pemilu 2024 mendatang dengan peta koalisi yang dimungkinkan adalah PDI Perjuangan-Gerindra, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yaitu Golkar-PAN-PPP, dan Demokrat-Nasdem-PKS.

"Jika ini terjadi, maka PKB menjadi penyeimbang dan kemungkinan besar akan masuk dalam KIB," kata Dedi saat dihubungi Kompas.com, Minggu (5/6/2022).

Baca selengkapnya: Partai Demokrat-Nasdem-PKS Dinilai Berpeluang Bentuk Poros Ketiga, PKB Cenderung ke KIB

2. Survei Sebut Pemilih Jokowi Pilih Ganjar, PDI-P: Ibu Mega Arahkan Kami Tak Tergoda Genderang Pemilu

Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto menyatakan bahwa Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri menginstruksikan kepada jajaran partai agar tidak tergoda dengan hasil survei elektabilitas tokoh-tokoh calon presiden (capres).

Hal tersebut disampaikan Hasto ketika ditanya soal elektabilitas Gubernur Jawa Tengah yang juga kader PDI-P Ganjar Pranowo, yang dinilai mendapatkan suara tinggi dari para pemilih Presiden Joko Widodo.

"Meskipun muncul upaya untuk menarik PDI-P di dalam genderang pemilu 2024, arahan yang diberikan oleh Ibu Megawati buat kami semua untuk tidak tergoda," kata Hasto ditemui di Universitas Pertahanan, Bogor, Jawa Barat, Minggu (5/6/2022).

Baca selengkapnya: Survei Sebut Pemilih Jokowi Pilih Ganjar, PDI-P: Ibu Mega Arahkan Kami Tidak Tergoda Genderang Pemilu

3. KIB Diyakini Usung Capres dari Internal, Anies dan Erick Thohir Berpeluang Jadi Cawapres

Pengamat politik yang juga founder Cyrus Network Hasan Nasbi meyakini Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dibentuk Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bakal mengusung calon presiden (capres) dari internal untuk Pemilu 2024.

Hasan merespons PPP yang membeberkan syarat capres yang diusung oleh KIB, di mana capres yang diusulkan bisa saja berasal dari luar koalisi ataupun luar partai politik.

"Kalau melihat perjalanan terbentuknya koalisi, dan persiapan-persiapan yang dilakukan oleh Partai Golkar sebagai poros koalisi, maka kita bisa membaca arah angin capres mereka. Koalisi ini tampak serius sejak awal tanpa ada ikatan elektabilitas figur manapun. Saya yakin calon presidennya dari internal partai politik," ujar Hasan Nasbi saat dihubungi Kompas.com, Minggu (5/6/2022).

Baca selengkapnya: KIB Diyakini Usung Capres dari Internal, Anies dan Erick Thohir Berpeluang Jadi Cawapres

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Nasional
Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Nasional
Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Nasional
Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Nasional
KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

Nasional
Pengamat Heran 'Amicus Curiae' Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Pengamat Heran "Amicus Curiae" Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Nasional
Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Nasional
Marak 'Amicus Curiae', Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Marak "Amicus Curiae", Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Nasional
Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Nasional
Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Nasional
Pakar: 'Amicus Curiae' untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Pakar: "Amicus Curiae" untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Nasional
Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Nasional
Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com