Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Australia Anthony Albanese Pastikan Hadir di KTT G20 Bali

Kompas.com - 06/06/2022, 15:33 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese mengatakan, dirinya akan hadir di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada November tahun ini.

Hal itu disampaikannya usai pertemuan bilateral dengan Presiden Joko Widodo dan delegasi kedua negara pada Senin (6/6/2022).

"Hari ini, saya konfirmasikan kepada Presiden Jokowi bahwa saya akan menghadiri KTT G20 di Bali pada November. Saya melakukannya karena kerja G20 saat ini sangat penting dalam ketidakpastian ekonomi global," ujar PM Albanese sebagaimana ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden.

"Dan dengan bekerja sama dengan Indonesia, kita harus secara efektif mengatasi banyak hal. Tantangan yang kita hadapi menavigasi pemulihan ekonomi global pasca-Covid-19," lanjutnya.

Baca juga: Bertemu Jokowi, PM Australia Anthony Albanese: Indonesia di Jalur 5 Besar Ekonomi Dunia

PM Albanese berjanji akan bekerja sama dengan Presiden Widodo untuk membantu suksesnya KTT G20.

Menurutnya, Indonesia berada di jalur yang tepat untuk menjadi salah satu dari lima ekonomi terbesar di dunia.

"Revitalisasi hubungan perdagangan dan investasi adalah prioritas bagi pemerintah saya. Dan itulah sebabnya kami berencana untuk bekerja dengan Indonesia untuk mewujudkan potensi perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif Indonesia-Australia," jelas PM Albanese.

"Menteri ekonomi kami akan melakukannya secara teratur dan kami akan terus mengamankan dukungan bisnis di kedua sisi," tambahnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menyampaikan undangan kepada PM Anthony Albanese untuk hadir di Konferensi Tingkat Tinggi KTT G20 di Bali pada Nobember 2022.

Baca juga: Saat Jokowi Tawarkan Sepeda Bambu ke PM Australia...

Dalam pertemuan tatap muka dan bilateral di Istana Bogor pada Senin, kedua pemimpin negara ini membahas kerja sama ekonomi hingga keamanan di kawasan.

"Saya berharap perdana menteri dapat hadir dalam KTP G-20 di bulan November di Bali," ujar Jokowi dalam keterangan pers di Istana Bogor sebagaimana ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden.

Dalam kesempatan itu, Jokowi mengatakan PM Anthony Albanese bukan sosok yang baru dikenalnya.

Baca juga: Jokowi Ajak PM Australia Naik Sepeda Bambu di Kebun Raya Bogor

Keduanya pernah bertemu pada 2020 sebelum Anthony menjabat perdana menteri.

"Merupakan kehormatan bagi saya menerima kunjungan PM Australia yang baru bersama delegasi. Saya bergembira bahwa Indonesia menjadi tujuan yang pertama, kunjungan bilateral perdana menteri setelah dua minggu yang lalu dilantik sebagai Perdana Menteri Australia ke-31," ujar Jokowi.

"Hal ini menunjukkan kedekatan pemerintah dan masyarakat kedua negara. PM Albanese bukan orang baru bagi saya. Kita pernah bertemu di tahun 2020 dan Indonesia juga menjadi negara pertama yang dikunjungi pada saat beliau terpilih sebagai ketua (partai) oposisi di tahun 2019," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com