JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyiapkan aplikasi TeleJemaah Puskes Haji yang akan digunakan selama pelaksanaan ibadah haji tahun 2022.
Aplikasi tersebut diklaim dapat memudahkan jemaah untuk memanggil petugas kesehatan ke lokasi darurat dengan akurasi kurang lebih 4 meter.
"Adapula tombol bantuan, ini nyambung ke aplikasi Tele Petugas. Nanti akan bisa dilihat titik koordinatnya jemaah ini oleh petugas terdekat, itu akurasinya sekitar 4 meter," kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Budi Sylvana dalam keterangan tertulis melalui laman resmi Kemenkes RI, Kamis (2/5/2022).
Baca juga: Menag Akan Minta Arab Saudi Tak Lagi Naikkan Biaya Haji secara Mendadak
Budi mengatakan, aplikasi TeleJemaah juga mencantumkan obat yang sering dibawa jemaah haji.
Selain itu, pada menu aplikasi terdapat input data kesehatan yang terdiri dari tekanan darah, gula darah, saturasi oksigen, suhu tubuh dan keluhan.
"Menu pada aplikasi tersebut bisa dimanfaatkan oleh jemaah haji dan bisa meminta bantuan petugas kesehatan jika diperlukan," ujarnya.
Budi mengatakan, total ada 12 item di dalam menu TeleJemaah yang bisa digunakan jemaah haji yaitu Input Data Kesehatan dengan simbol hati, Informasi Vaksinasi dengan simbol jarum suntik, Informasi Obat yang Dibawa dengan simbol obat kapsul dan tablet, riwayat Pemeriksaan dengan simbol stetoskop.
Kemudian, tabel Data Kesehatan dengan simbol kalender, Kontak Petugas dengan simbol telepon genggam, Informasi kesehatan dengan simbol tanda tanya, perkiraan cuaca dengan simbol matahari, awan dan tetesan air hujan.
"Lalu Penunjuk arah dengan simbol tanda panah untuk mencari lokasi pelayan kesehatan. Galeri poster dengan simbol foto ini sebagai pesan dan promosi kesehatan jamaah haji," ucapnya.
Baca juga: Total Dana Haji Pada April 22 Capai Rp 163 Triliun, Dikelola di Mana Saja?
Lebih lanjut, Budi mengatakan, aplikasi tersebut terhubung dengan smartwatch berbentuk gelang atau wrist band yang dipakai di pergelangan tangan jemaah.
Perangkat ini difasilitasi oleh Kementerian Kesehatan khusus bagi jemaah haji berisiko tinggi.
"Pada wrist band terdapat data kondisi kesehatan jemaah, jadi begitu dia tensinya normal misalnya 120/80, begitu tensinya di atas itu misal 150 akan memberikan sinyal bunyi di Tele Petugasnya," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.