Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Pandemi Covid-19 Sudah Melandai, Aktivitas Masyarakat Mulai Normal

Kompas.com - 30/05/2022, 18:21 WIB
Fitria Chusna Farisa

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, situasi pandemi Covid-19 mulai menunjukkan perbaikan.

Menurut dia, kondisi ini merupakan keberhasilan dari kerja keras semua pihak dalam menghadapi pandemi.

"Alhamdulillah saat ini kondisi pandemi Covid-19 sudah melandai. Aktivitas masyarakat sudah mulai kembali normal, ekonomi masyarakat sudah mulai bergerak kembali," kata Jokowi dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (30/5/2022).

Baca juga: UPDATE 30 Mei: 2.871 Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia

Kendati demikian, Jokowi mengingatkan semua pihak untuk tidak lengah. Dia mengatakan, situasi yang baik ini harus terus dijaga.

Oleh karenanya, presiden meminta masyarakat tetap melakukan vaksinasi Covid-19 lengkap atau dua dosis, ditambah vaksinasi booster atau dosis ketiga. Ini untuk memastikan pencegahan penularan virus corona.

Jokowi mengatakan, vaksinasi booster sangat penting. Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan, vaksinasi booster dapat meningkatkan kekebalan imunitas hingga dua kali lipat dibanding dosis kedua.

"Vaksinasi booster ini juga diperlukan untuk melindungi orangtua dan kelompok masyarakat rentan atau memiliki komorbid dari penularan Covid-19," ucapnya.

Jokowi memastikan, stok vaksin Covid-19 pemerintah untuk booster lebih dari cukup.

Baca juga: Soal Bebas Masker, Menkes Sebut Tunggu Perkembangan Covid-19 pada Juni

Dia meminta masyarakat segera mendapatkan vaksinasi booster gratis dan tidak memilih-milih jenis vaksin. Sebab, semua vaksin manfaatnya sama untuk melindungi masyarakat dari pandemi Covid-19.

"Mari kita jaga bersama-sama momentum baik ini agar Indonesia semakin pulih dan ekonomi semakin membaik," kata kepala negara.

Sebagaimana diketahui, kasus Covid-19 menunjukkan penurunan beberapa waktu terakhir. Data terbaru Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pada Senin (30/5/2022) mencatat, bertambah 218 kasus Covid-19.

Dengan demikian, total ada 6.054.633 kasus virus corona terhitung sejak awal pandemi, 2 Maret 2020.

Data yang sama memperlihatkan, bertambah 12 orang meninggal dunia. Sementara, pasien sembuh bertambah 287 orang.

Penambahan kasus tersebut menyebabkan jumlah kasus aktif Covid-19 saat ini sebesar 2.871 kasus.

Adapun vaksinasi dosis pertama telah menjangkau 200.202.182 orang. Lalu, vaksinasi dosis kedua telah diterima 167.330.132 orang.

Kemudian, warga yang sudah mendapat vaksinasi dosis ketiga atau booster sebanyak 45.412.157 orang.

Baca juga: Epidemiolog: Kasus Covid-19 di RI Terkendali, tapi Penularan Virus Masih Ada

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com