JAKARTA, KOMPAS.com - Epidemiolog Indonesia dan Peneliti Pandemi dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan, dampak libur Lebaran 2022 terhadap kasus Covid-19 terlihat berbeda dari 2 tahun sebelumnya.
Ia mengatakan, meski kasus Covid-19 usai libur Lebaran terkendali, namun, penularan virus Corona masih terus terjadi di masyarakat.
"Beban dari mudik atau arus balik Lebaran ini tidak seperti 2 tahun lalu, iya, karena tadi cakupan vaksinasinya (tinggi), tapi kalau kasus infeksi Covid-19 itu jelas ada," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Senin (30/5/2022).
Dicky mengatakan, apabila penemuan kasus Covid-19 (active case finding) dilakukan dengan memadai, maka kasus positif Covid-19 akan banyak.
Namun, kasus kesakitan dan kasus kematian akibat Covid-19 akan menurun karena imunitas yang dimiliki masyarakat.
Baca juga: Korea Utara Menyebut Vaksin Covid-19 Ramuan Cinta Abadi, Bagaimana Bisa?
"Tapi infeksi Covid-19 sekali lagi akan ketemu banyak dan infeksi ini ekspektasinya wajar kalau banyak karena varian Omicron memang begitu efektif dalam infeksi itu," ujarnya.
Menurut Dicky, kondisi kasus Covid-19 yang menurun diiringi dengan menurunnya pemeriksaan (testing) dan pelonggaran protokol kesehatan akan berbahaya.
Sebab, meski mayoritas masyarakat terinfeksi Covid-19 tidak bergejala, namun, lonjakan long Covid-19 akan menjadi beban kesehatan.
"Ini bisa menimbulkan tsunami Long Covid-19 ke depannya," ujarnya.
Berdasarkan hal tersebut, Dicky mengatakan, seluruh negara harus melihat dampak jangka panjang dari pandemi Covid-19.
Ia mengatakan, penanganan Covid-19 tidak boleh berhenti ketika status pandemi dicabut.
"Banyak kecenderung banyak orang, banyak pihak, banyak negara yang abai dan melihat penanganan Covid-19 dalam strategi jangka pendek saja, bukan panjang," ucap dia.
Baca juga: Jadwal, Lokasi, dan Syarat Lengkap Vaksinasi Covid-19 di Kota Bekasi, Senin 30 Mei 2022
Sebelumnya diberitakan, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, kasus Covid-19 masih terkendali usai periode libur Lebaran.
"Data per 22 Mei 2022 menunjukkan saat ini kondisi kasus Covid-19 nasional masih tergolong terkendali pasca-periode libur dengan mobilitas dan aktivitas masyarakat yang tinggi," kata Wiku dalam konferensi pers secara virtual melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (27/5/2022).
Wiku mengatakan, kasus positif Covid-19 pada pekan lalu menurun menjadi 1.500 setelah sebelumnya berada di angka 2.300.
"Kenaikan kasus yang sempat terjadi cenderung tidak signifikan jika dibandingkan dengan kenaikan kasus yang telah kita alami pada periode libur panjang sebelumnya," ujarnya.
Meski demikian, Wiku mengatakan, tercatat 10 provinsi yang mengalami kenaikan kasus positif Covid-19.
Kesepuluh provinsi tersebut yakni, Maluku, Lampung, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah, Kepulauan Riau, Jawa Tengah, Aceh, Bengkulu, Nusa Tenggara Barat dan Gorontalo.
Baca juga: Jakarta PPKM Level 1, Anies: Masa-masa Kritis Pandemi Berhasil Kita Lalui dengan Baik
Tetapi, menurut Wiku, kenaikan kasus Covid-19 di seluruh provinsi tersebut cenderung kecil yaitu di kisaran 1-16 kasus dalam sepekan.
"Jadi ini adalah sinyal positif kontribusi positif bagi penyelenggaraan GPDRR (Global Platform for Disaster Risk Reduction) di Indonesia pada minggu ini," ucapnya.
Wiku mengatakan, capaian kondisi kasus Covid-19 saat ini harus dipertahankan mengingat periode libur panjang sering berdampak pada lonjakan kasus.
Ia mengimbau masyarakat untuk disiplin menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dan memiliki kesadaran untuk melakukan tes Covid-19 bila memiliki gejala.
"Serta kesadaran mengisolasi diri ketika teridentifikasi positif," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.