JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono mengatakan, kendaraan otonom (autonomous vehicle) akan menjadi tulang punggung transportasi publik di IKN.
Menurut dia, kendaraan tanpa awak yang akan menjadi bagian penting sistem transportasi cerdas itu menawarkan mobilitas sebagai layanan kepada warga.
“Kami ingin memiliki ruteri sesuai permintaan dan dinamis dari mobil tanpa awak kami daripada sistem bus yang terjadwal dengan rute tetap,” ujar Bambang dalam peresmian uji kendaraan otonom pertama di Indonesia yang diadakan di Q-Big BSD City, sebagaimana dilansir dari siaraj pers IKN pada Jumat (20/5/2022).
Baca juga: Lemhannas Terus Godok Kajian Geopolitik 5.0, dari Ekonomi Hijau hingga Ketahanan IKN
Bambang menyampaikan bahwa kehadiran kendaraan otonom tersebut bertujuan menciptakan mobilitas perkotaan yang lebih aman dan efisien.
Selain itu, menghilangkan kemacetan dan emisi gas rumah kaca serta menyediakan mobilitas bagi penyandang disabilitas dan kebutuhan khusus.
Bambang mengatakan, saat ini Otorita IKN mengembangkan masterplan Kota Pintar Nusantara yang mencerminkan teknologi mutakhir, dengan fokus pada inovasi dan menciptakan ekosistem yang akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
“Intelligent transport system adalah salah satu fitur terpenting di kota pintar. Kami akan mengembangkan intelligent transport system (ITS) yang mengimplementasikan IoT, menggunakan big data, dan menerapkan AI sebagai tulang punggung sistem," ucap Bambang.
"Kami bekerja sama dengan ITS Asia Pasifik, pusat keunggulan di universitas di seluruh dunia, dan industri dalam hal ini,” kata dia.
Baca juga: Wamen ATR/BPN Sebut Tak Ada Tumpang Tindih Perizinan Lahan di Kawasan IKN Nusantara
Bambang juga menyebutkan, perkembangan teknologi dan inovasi akan memainkan peran penting, tidak hanya dalam mengembangkan kota pintar sebagai salah satu solusi tantangan perkotaan.
Namun juga dalam menciptakan model baru pengelolaan kota masa depan yang terhubung secara digital yang layak secara ekonomi, diinginkan secara sosial, dan berkelanjutan secara lingkungan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.