Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keanggunan Sarinah dan Upaya Merawat Sejarah...

Kompas.com - 04/05/2022, 05:00 WIB
Tatang Guritno,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gedung berlantai lima belas itu tampak mencolok dengan lampu-lampunya yang berwarna kuning.

Sarinah yang baru tak kehilangan keanggunannya dalam menjadi pusat perhatian masyarakat DKI Jakarta dan sekitarnya.

Pada hari kedua perayaan Idul Fitri 1443 Hijriah, Selasa (3/5/2022), Gedung Sarinah di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, dipadati oleh pengunjung.

Tak hanya di dalam mal, masyarakat juga nampak menghabiskan waktu dengan bersantai atau mengambil foto di wilayah luar atau bagian outdoor.

Baca juga: Melihat Wajah Baru Mal Sarinah di Jakarta...

Salah satu spot foto favorit pengunjung yakni sebuah tembok di lantai dasar, tepatnya di sebelah beberapa stan batik. Terpampang gambar seorang perempuan dan kutipan kalimat Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno.

Sarinah, dialah yang mengajariku untuk mengenal cinta kasih. Sarinah mengajariku untuk mencintai rakyat, massa rakyat dan rakyat jelata.”

Pusat perbelanjaan pertama di Indonesia itu diresmikan oleh Soekarno pada 15 Agustus 1966. Gedung tersebut dinamai dengan nama seorang pengasuh Soekarno saat masih kecil.

Dalam buku berjudul Sarinah, Kewajiban Wanita dalam Perjuangan Republik Indonesia, Soekarno menuliskan bahwa Sarinah merupakan pengasuhnya.

Dari Sarinah, Soekarno mendapatkan pelajaran soal mencintai "orang kecil". "Dia sendiri pun orang kecil, tetapi budinya selalu besar,” tulis Soekarno.

Baca juga: Bung Karno, Mbok Sarinah, dan Mojokerto

Kemudian, di dekat eskalator menuju lantai 1 terdapat relief tentang kehidupan masyarakat tradisional Indonesia.

Relief tersebut menggambarkan seorang petani, pedagang perempuan, laki-laki yang tengah memikul barang dan seekor kerbau.

Dikutip dari Kompas.id, Direktur Utama PT Sarinah (Persero) Fetty Karnawati menyebutkan,  relief sepanjang 11-12 meter dengan tinggi 3 meter itu merupakan center point Sarinah.

Melihat ke arah kanan relief, pengunjung diajak untuk membaca teks pidato Bung Karno saat momen pemancangan tiang pertama Sarinah, 23 April 1963. Ada pula dokumentasi perjalanan sejarah Sarinah melalui berbagai foto sejak tahun 1962.

Seorang pengunjung bernama Mifia (38) mengaku senang dengan perubahan Sarinah. Ia takjub karena meski bergaya baru, Sarinah tak lupa untuk menyampaikan sejarah.

“Gaya barunya boleh mengikuti generasi milenial, tapi sejarahnya tidak dilupakan,” kata dia.

 

Relief di Sarinah yang menjadi daya tarik utama pengunjung mengambil foto. Relief itu berisi profesi masyarakat Indonesia sebagai petani dan pedagang. Sarinah nampak ramai dikunjungi masyarakat di hari kedua Idul Fitri 1443 Hijriah, Selasa (3/5/2022). Tatang Guritno/ Kompas.com Relief di Sarinah yang menjadi daya tarik utama pengunjung mengambil foto. Relief itu berisi profesi masyarakat Indonesia sebagai petani dan pedagang. Sarinah nampak ramai dikunjungi masyarakat di hari kedua Idul Fitri 1443 Hijriah, Selasa (3/5/2022).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com