Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenis-jenis Mobiltas Penduduk

Kompas.com - 29/04/2022, 03:00 WIB
Monica Ayu Caesar Isabela

Editor

KOMPAS.com - Mobilitas merupakan kata dari bahasa latin yaitu mobilis yang mempunyai arti mudah dipindahkan, banyak gerak, atau bergerak.

Mobilitas penduduk adalah gerak perpindahan penduduk dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Gejala mobilitas penduduk merupakan gejala alamiah yang terjadi sebagai respon manusia terhadap situasi dan kondisi yang dihadapi.

Beberapa faktor mobilitas penduduk adalah desakan ekonomi, situasi politik, kebutuhan pendidikan, gangguan keamanan, bencana alam dan alasan sosial lainnya.

Mobilitas penduduk terbagi menjadi dua jenis yaitu mobilitas permanen dan mobilitas nonpermanen.

Mobilitas Permanen

Mobilitas permanen adalah pergerakan penduduk dari satu wilayah ke wilayah lain yang bersifat menetap dalam jangka waktu yang lama. Mobilitas permanen disebut juga migrasi.

Mobilitas permanen atau migrasi terbagi menjadi dua jenis yaitu migrasi internasional dan migrasi internal.

Baca juga: Faktor Pendorong Mobilitas Penduduk

Migrasi Internasional

Migrasi internasional adalah perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain. Jenis migrasi internasional adalah:

  • Imigrasi: Masuknya penduduk ke suatu negara dari negara lain yang bertujuan untuk tinggal di negara tujuan. Penduduk yang melakukan imigrasi disebut imigran.
  • Emigrasi: Keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain dengan tujuan menetap di negara tujuan. Penduduk yang melakukan emigrasi disebut emigran.
  • Remigrasi: Kembalinya seseorang yang melakukan migrasi ke negara asalnya setelah pindah dan menetap di negara tujuan. Contohnya adalah seorang warga Indonesia yang pindah dan menetap di Jepang pada tahun 1990 kemudian kembali lagi ke Indonesia pada 2020 untuk seterusnya.

Migrasi Internal

Migrasi internal adalah perpindahan penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lain dalam satu negara. Jenis migrasi internal adalah:

  • Transmigrasi: Perpindahan penduduk dari wilayah yang padat penduduknya menuju ke daerah yang jarang penduduknya.
  • Urbanisasi: Perpindahan penduduk dari desa atau kota kecil menuju ke kota besar.
  • Ruralisasi: Perpindahan penduduk dari kota besar ke kota kecil atau desa. Hal ini bisa terjadi karena ketatnya persaingan kerja di kota besar.

Baca juga: Pemerintah Imbau Mobilitas Dibatasi, Pengguna KRL Turun 8 Persen Dibandingkan Pekan Lalu

Mobilitas Nonpermanen

Mobilitas nonpermanen adalah perpindahan penduduk di mana masyarakat berpindah satu suatu wilayah ke wilayah lain, tetapi tidak bertujuan untuk menetap di wilayah tujuan.

Mobilitas nonpermanen bersifat sementara dengan durasi waktu tertentu, seperti harian, mingguan, atau bulanan. Jenis mobilitas nonpermanen adalah:

  • Komutasi: Perpindahan penduduk nonpermanen secara ulang alik atau pulang-pergi tanpa menginap di tempat tujuan. Orang yang melakukan komutasi disebut komuter atau penglaju. Contohnya adalah seseorang yang tinggal di Yogyakarta dan bekerja di Kota Solo melakukan perjalanan dengan kereta rel listrik atau commuter line dan kembali ke Yogyakarta di hari yang sama.
  • Sirkulasi: Perpindahan penduduk nonpermanen tetapi sempat menginap di tempat tujuan. Orang yang melakukan sirkulasi disebut sirkuler. Contohnya adalah orang-orang yang mudik ke kampung halaman ketika lebaran dan menetap untuk beberapa hari.

 

Referensi

  • Fitranita. 2011. Mobilitas Penduduk dan Perubahan Iklim dalam Konteks Ketahanan Ekonomi Rumah Tangga di Kabupaten Lamongan Provinsi, Jawa Timur. Jakarta: PPK-LIPI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com