JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi berharap seluruh umat Islam di Indonesia akan merayakan 1 Syawal 1443 Hijriah atau Hari Raya Idul Fitri di hari yang sama.
Pasalnya, pada penetapan awal Ramadhan tahun ini, terdapat perbedaan hari antara pemerintah dengan PP Muhammadiyah.
Sementara untuk Lebaran, pemerintah masih menunggu hasil sidang isbat pada 1 Mei 2022, sementara Muhammadiyah telah menetapkan 1 Syawal jatuh pada 2 Mei 2022.
"Ya, Insya Allah mudah-mudahan Lebaran kali ini bisa bersama-sama, kalau melihat ukuran dari hilal, rukyat itu posisi hilal sudah di atas 3 derajat memungkinkan bisa dirukyat. Mudah-mudahan untuk Lebaran kali ini kita bisa bersama-sama dengan seluruh umat Islam," ujar Zainut saat ditemui di kantor Kementerian Agama, Jakarta, Senin (24/4/2922).
Baca juga: Kemenag: Ada Kemungkinan Lebaran Pemerintah dan Muhammadiyah Jatuh pada 2 Mei
Ia pun menjelaskan, penetapan 1 Syawal maupun 1 Ramadhan yang dilakukan melalui sidang isbat oleh Kemenag merupakan bentuk panduan bagi masyarakat.
Di sisi lain, pemerintah juga akan melakukan pendekatan terhadap kelompok masyarakat dengan penetapan tanggal awal Syawal ataupun Ramadhan yang berbeda dengan pemerintah
"Bagi masyarakat yang belum sama akan dilakukan pendekatan yang baik untuk mereka bisa memiliki pedoman perhitungan baik awal Syawal maupun Ramadhan untuk memastikan semua harus sesuai dengan kaidah fiqih yang kita ikuti bersama," ujar Zainut.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin mengatakan, secara hisab, posisi hilal di Indonesia saat sidang isbat 1 Syawal 1443 H pada 1 Mei 2022 sudah bisa terlihat.
Baca juga: Persiapan Mudik Lebaran, Pahami 5 Cara Tangani Anak Tantrum
Posisi hilal tersebut sudah memenuhi kriteria baru yang ditetapkan MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura).
"Di Indonesia, pada 29 Ramadan 1443 H yang bertepatan dengan 1 Mei 2022 tinggi hilal antara 4 derajat 0,59 menit sampai 5 derajat 33,57 menit dengan sudut elongasi antara 4,89 derajat sampai 6,4 derajat,” jelas Kamaruddin seperti dikutip dari keterangan tertulisnya.
"Artinya, secara hisab, pada hari tersebut posisi hilal awal Syawal di Indonesia telah masuk dalam kriteria baru MABIMS," ucap Kamaruddin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.