Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapuskes TNI: Wisma Atlet Jadi RS Khusus Covid-19 Terbesar di Dunia

Kompas.com - 13/04/2022, 13:02 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) TNI Mayjen Budiman menyebutkan, Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Jakarta menjadi rumah sakit khusus penanganan Covid-19 terbesar di dunia.

Budiman mengatakan, RSDC Wisma Atlet berdiri dengan menggabungkan dua wisma sekaligus, yakni Wisma Atlet Pandemangan dan Wisma Atlet Kemayoran.

“Memiliki total kapasitas bed sebanyak 12.493. Dengan demikian, rumah sakit Covid-19 Wisma Atlet adalah merupakan rumah sakit khusus Covid-19 yang terbesar di dunia,” kata Budiman saat membuka Rapat Koordonasi Kesehatan TNI Tahun 2022 di Markas Besar TNI, Jakarta, Rabu (13/4/2022).

Baca juga: Jumlah Pasien Covid-19 Menurun, Nakes Wisma Atlet Dialihtugaskan Jadi Vaksinator

Dalam perjalanannya, rumah sakit dadakan ini telah melewat masa-masa genting ketika Indonesia menghadapi gelombang Covid-19 varian delta.

Menurut Budiman, varian delta turut memberikan dampak terhadap peningkatan jumlah pasien di Wisma Atlet.

“Pada masa delta, RSDC (Wisma Atlet) pernah merawat lebih dari 7.000 pasien. Suatu angka yang fantastis bagi rumah sakit untuk dapat merawat pasien sebanyak itu,” kata dia.

Menurut Budiman, pengoperasian Wisma Atlet sendiri juga menjadi perwujudan dari kolaborasi antara masyarakat sipil dan militer dalam menekan angka Covid-19.

“Perwujudan kolaborasi sipil-militer yang baik adalah pengoperasian RSDC Wisma Atlet,” ucap dia.

Baca juga: Jumlah Pasien Covid-19 di Wisma Atlet Kemayoran Tersisa 96 Orang, Penanganan Fokus di Tower 6

RSDC Wisma Atlet beroperasi sejak 2020, atau tak lama setelah pemerintah mengumuman temuan perdana kasus Covid-19.

Hingga kini, rumah sakit yang sebelumnya digunakan sebagai tempat peningapan atlet itu masih terus beroperasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

Nasional
Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com