Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebanyak 4.558 CPNS Kemenkumham Ikuti Masa Orientasi

Kompas.com - 04/04/2022, 16:15 WIB
Irfan Kamil,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Sebanyak 4.558 orang mengikuti masa orientasi calon pegawai negeri sipil (CPNS) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenkumham, Andap Budhi Revianto berharap calon PNS itu bisa memberikan kontribusi dan pelayanan terbaik untuk bangsa dan negara sebagai abdi negara di Kemenkumham.

“Saya ucapkan selamat bergabung kepada saudara-saudara sekalian sebagai abdi negara di Kementerian ini," ujar Andap di Gedung Kemenkumham, Senin (4/4/2022) dikutip dari siaran pers.

"Mari kita satukan hati dan pikiran untuk memberikan pengabdian yang terbaik untuk kemajuan Kemenkumham,” ucap dia.

Baca juga: Farhat Abbas Sebut Olivia Nathania Pernah Lakukan Sederet Penipuan Sebelum Kasus CPNS Bodong

Andap menyampaikan, mereka yang diterima sebagai CPNS Kemenkumham adalah orang-orang terpilih dan terbaik.

Berdasarkan catatan, pada saat seleksi CPNS Kemenkumham dibuka, sebanyak 627.113 orang mendaftar di Kementerian yang dipimpin Yasonna Laoly ini.

Dari jumlah tersebut, 487.049 atau 77,67 persen dinyatakan lolos seleksi administrasi dan berhak mengikuti seleksi selanjutnya yaitu seleksi kompetensi dasar (SKD).

Baca juga: Nasib Korban Penipuan CPNS Olivia Nathania, Uangnya Mungkin Tak Kembali

Dalam proses SKD, ratusan ribu peserta berguguran karena nilainya tidak memenuhi standar yang ditentukan. Total yang lolos berjumlah 317.629 orang atau 50.65 persen.

Mereka yang lolos SKD berhak mengikuti tahap proses selanjutnya yaitu seleksi kompetensi bidang (SKB). Seleksi ini semakin ketat dan kompetitif dan hanya menyisakan 13.418 orang atau 2,14 persen.

Terakhir, sebanyak 4.558 atau hanya 0,73 persen peserta yang dinyatakan lulus sebagai lulus CPNS Kemenkumham.

Baca juga: Sanksi dan Denda bagi CPNS yang Mengundurkan Diri

Andap menegaskan bahwa proses seleksi CPNS Kemenkumham diselenggarakan secara transparan dan akuntabel. Ia sendiri bercerita tidak bisa meluluskan keluarganya yang juga ikut mendaftar.

“Saya sendiri punya keponakan. Dia lulus seleksi computer assisted test (CAT) dengan nilai yang relatif tinggi. Tapi dia tidak lolos tahap akhir,” ungkapnya.

Menurut Andap, sebagai Sekjen, dia bisa saja intervensi agar keponakannya itu diluluskan dengan cara meminta tim penseleksi meninggikan nilai seleksinya.

“Tapi itu tidak saya lakukan. Kenapa? Karena saya ingin mereka yang masuk ke Kemenkumham adalah orang-orang terbaik,” ucap dia.

Baca juga: Jika Olivia Nathania Tak Mau Kembalikan Uang, Korban CPNS Bodong Siap Gugat Perdata

Dalam orientasi itu, Andap menyampaikan tiga point penting. Pertama, Jaga kehormatan di mana pun berada dan bekerja sebaik-baiknyanya. Kedua, harus sehat dan tetap produktif dan yang ke tiga, dapat memberikan warna baru yang positif.

“Tunjukkan jati diri anda dengan prestasi!” tutur Andap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com