JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Bambang Wuryanto menegaskan, di partainya penentuan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) untuk pemilihan umum (pemilu) ada di tangan Ketua Umum (Ketum) PDI-P, Megawati Soekarnoputri.
Karena itu, pihaknya mempersilakan saja jika ada pihak, misalnya, ingin memasang Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P, Puan Maharani, dan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, sebagai pasangan calon pada Pilpres 2024. Namun, dia menegaskan, keputusan soal capres ada di tangan Megawati.
Baca juga: Soal Peluang Puan-Anies di Pilpres 2024, Sekjen PDI-P: Ada Koneksitas
"Kalau di PDI-P itu calon presiden atau cawapres itu tergantung ketum. Itu berada pada keputusan kongres. Hasil kongres kami menyerahkan penuh kepada Ibu Ketum," kata Bambang di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (30/3/2022).
Pria yang akrab disapa Bambang Pacul itu menganggap bahwa munculnya nama Puan-Anies untuk capres dan cawapres 2024 hanya wacana publik yang wajar.
"Kalau ada orang masang-masangkan ini itu monggo sajalah. Namanya wacana publik. Atau keinginan publik, harus diizinkanlah, orang namanya keinginan publik," ujar Bambang yang juga Ketua Komisi III DPR itu.
Anies berlawanan dengan PDI-P saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017. Walau demikian, Bambang mengatakan bahwa dalam hal mengusung capres maupun cawapres, PDI-P melihat dari track record seseorang.
"Jangan katakanlah suka enggak suka. Track record-nya bisa enggak orang ini menyelesaikan masalah bangsa. Lihat ke depan persoalan enggak semakin mudah, persoalan akan makin susah," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.