Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Tak Jadi Agenda Utama, Konflik Rusia-Ukraina Mungkin Saja Dibahas di IPU Ke-144

Kompas.com - 17/03/2022, 16:58 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Achmad Hafidz Tohir mengatakan, pertemuan Inter Parliamentary Union (IPU) ke-144 di Bali tidak memiliki agenda utama membahas konflik Rusia-Ukraina. Namun, dia tak menutup kemungkinan isu tersebut akan diungkit dalam IPU di Bali.

"Saya kira kami tidak membahas itu, tetapi tidak mungkin hal tersebut tidak disampaikan nanti dalam IPU, karena menyangkut isu yang seksi dan menyangkut keamanan dunia saat ini," kata Hafidz dalam diskusi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (17/3/2022).

Hafidz mengatakan, secara global IPU akan membahas situasi pandemi Covid-19 dan tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals (SDGs). Selain itu, secara global IPU akan membahas seperti apa penegakan demokrasi berjalan.

Baca juga: Puan Pastikan 1.000 Peserta dari 115 Negara Hadiri IPU Ke-144 di Bali

"Nanti akan kami lihat ada HAM (hak asasi manusia) dan perdamaian dan keamanan dunia yang tentu saja, saudaraku dari media sosial akan mempertanyakan juga, apa kaitannya Ukraina dan Rusia," ujar dia.

Terkait agenda IPU, Hafidz menyebutkan bahwa Indonesia menawarkan empat poin yang akan dibahas. Pertama, mengenai persoalan pemanasan global dua derajat celsius. Pergelaran IPU dinilai akan mendorong upaya menjaga kenaikan di bawah satu derajat celsius.

Kedua, terkait langkah-langkah negara agar meningkatkan kapasitasnya untuk beradaptasi terhadap efek perubahan iklim.

"Ketiga, untuk menjaga alur pendanaan agar sesuai dengan pembangunan berkelanjutan yang mendukung penurunan emisi karbon," tambah dia.

Keempat, untuk mengukuhkan kepemimpinan Indonesia dalam aksi perubahan iklim dan membangun kemitraan serta solidaritas global.

"Jadi ini kata pemancing kami. Tentu saja empat isu tersebut akan terus berkembang," imbuh dia.

Indonesia menjadi tuan rumah IPU ke-144 di Nusa Dua, Bali. Acara ini berlangsung pada 20-24 Maret 2022. Acara tersebut mengusung tema "Getting to Zero: Mobilizing Parliament to Act on Climate Change".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com