Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas HAM Beberkan Rekaman Video Penembakan Dokter Su: Ada 9 Tembakan dan Sempat Kejar-kejaran

Kompas.com - 16/03/2022, 06:27 WIB
Vitorio Mantalean,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Tim Detasemen Khusus (Densus 88) Antiteror Polri menyerahkan sejumlah dokumentasi terkait penembakan terduga teroris di Sukoharjo, Jawa Tengah, bernama dokter Su, ketika penuhi panggilan Komnas HAM pada Selasa (15/3/2022).

Dokumentasi tersebut salah satunya merupakan rekaman video dari CCTV yang disebut milik warga.

Komisioner Komnas HAM Choirul Anam kemudian membeberkan isi video tersebut, di mana terdapat total 9 tembakan peringatan dan tembakan ke arah dokter Su.

Dokter Su diduga berada di dalam mobil jenis double cabin. Sementara, mobil tim Densus 88 mengekor mobil dokter Su.

"Jadi ini proses awalnya yang di ini double cabin dokter Su yang awalnya memang nggak ada petugas, ini masih dalami apa dipastikan bahwa isinya dokter Sunardi," kata Anam dalam jumpa pers, Selasa.

Baca juga: Densus 88 Penuhi Panggilan Komnas HAM soal Penembakan Dokter Tersangka Teroris di Sukoharjo

Kemudian, tampak sepasang anggota tim Densus 88 naik ke belakang mobil dokter Su. Mobil tersebut kemudian melaju semakin cepat.

Anam menyebut bahwa dua anggota tim Densus 88 itu sempat memberikan peringatan agar dokter Su berhenti dan mengenalkan diri. Namun, peringatan itu tak diindahkan.

“Mau dikasih tembakan peringatan setelah turun (untuk) menunjukkan bahwa dia polisi, tetap jalan. Di situ lah ada nabrak pertama,” kata Anam.

Setelah itu, kejar-mengejar pun terjadi. Mobil dokter Su melaju hingga tepi jalan, berserempetan dengan mobil tim Densus 88. Terlihat percikan api muncul di situ.

Dari segi tembakan, Anam menjelaskan, tembakan peringatan pertama diletuskan ketika dokter Su berniat kabur ketika petugas menunjukkan bahwa dirinya polisi.

Tembakan peringatan kedua meletus ketika petugas naik ke double cabin. Tembakan peringatan itu dilakukan dua kali, namun dokter Su bergeming.

Baca juga: PNS Tersangka Teroris Ditangkap Densus 88 di Tangerang, Tetangga: Dia Ramah dan Terbuka

Petugas kemudian menembak kembali ke bangku sisi kiri. Sunardi bergeming dan polisi kemudian menembak ke arah tangan dokter Su.

Belum juga berhenti, bahu dan kaki dokter Su jadi sasaran peluru namun pria itu masih tetap bergeming hingga polisi menembak ke arah tubuhnya.

Komnas HAM sebelumnya menyebut bahwa pemanggilan Densus 88 ini diperlukan untuk menjawab simpang siurnya kabar mengenai peristiwa penangkapan dokter Su.

Di sisi lain, Anam mengaku diminta oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sukoharjo agar Komnas HAM menaruh fokus memantau peristiwa tertembaknya dokter Su.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com