JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia Iris Rengganis mengatakan, warga yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid lebih mudah mengalami reinfeksi Covid-19.
Sebab, kata Iris, antibodi yang dibentuk oleh warga yang memiliki komorbid pascavaksinasi lebih rendah, dibandingkan mereka yang tidak punya komorbid.
"Individu dengan komorbid seperti diabetes, usia lanjut, autoimun diketahui itu memproduksi antibodi pasca vaksin yang lebih rendah, dibandingkan dengan populasi sehat. Sehingga jelas di sini, risiko infeksi ulang jauh lebih tinggi," kata Iris dalam diskusi secara virtual, Rabu (2/3/2022).
Baca juga: Kemenkes: 5.013 Pasien Meninggal akibat Covid-19, 45 Persen di Antaranya Komorbid
Iris juga mengatakan, risiko reinfeksi Covid-19 terhadap warga yang memiliki komorbid lebih tinggi dengan adanya varian Omicron yang lebih cepat menular.
"Sehingga efektivitas pada vaksin juga jauh berkurang," ujarnya.
Lebih lanjut, Iris menilai, dalam kondisi saat ini, target cakupan vaksinasi Covid-19 tidak cukup 70 persen, tapi diharapkan bisa mencapai 85 persen mengingat masih banyak warga yang tertular Covid-19 meski sudah divaksin.
"Jadi target herd immunity lebih tinggi lagi," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.