Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menag Ungkap Rencana Ekspor Vaksin Merah Putih ke Negara-negara Islam

Kompas.com - 24/02/2022, 12:59 WIB
Vitorio Mantalean,
Bagus Santosa

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengungkap rencana ekspor Vaksin Merah Putih ke negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

Hal ini menyusul terbitnya sertifikat halal Vaksin Merah Putih platform inactived virus yang dikembangkan oleh PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia bersama tim peneliti dari Universitas Airlangga.

“Saya tadi juga dibisiki kepala BPJPH (Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal), vaksin ini setelah bisa diproduksi massal juga akan dikirimkan kepada negara-negara anggota OKI sebagai bantuan kepada mereka,” ujar Yaqut dalam acara penyerahan simbolis sertifikat halal itu, disiarkan akun resmi YouTube Kementerian Agama RI, Kamis (24/2/2022).

Namun, Yaqut menggarisbawahi bahwa kemandirian dalam menyediakan vaksin Covid-19 sangat penting untuk dimiliki Indonesia.

Baca juga: Menag Terbitkan Sertifikat Halal untuk Vaksin Merah Putih Unair

Oleh karenanya, Vaksin Merah Putih ini akan diutamakan dulu untuk keperluan domestik sebelum bicara kemungkinan diekspor.

Hal senada diungkapkan oleh Kepala BPJPH Kemenag, Aqil Irham, dalam kesempatan yang sama.

“Kami, BPJPH, memiliki komitmen bersama dengan Dirjen Bea Cukai dan Lembaga (National) Single Window untuk mencatat produk-produk halal yang akan diekspor keluar,” kata Aqil.

“Harapan kita bahwa vaksin ini sebagai kebanggaan domestik kita bukan hanya akan dikonsumsi masyarakat Indonesia, tapi dengan harapan juga insyaallah ini bisa diekspor keluar negeri sehingga volumenya, produknya, maupun nilainya tercatat sebagai produk halal yang dikirim keluar negeri dari Indonesia,” lanjutnya.

Baca juga: BPJPH Bakal Terbitkan Sertifikat Halal Vaksin Merah Putih

Sebagai informasi, ada 6 kandidat Vaksin Merah Putih yang saat ini sedang dikembangkan melalui konsorsium dalam negeri.

Dua kandidat jadi yang terdepan, yakni Vaksin Merah Putih yang dikembangkan oleh Universitas Airlangga dan PT Biotis serta Vaksin Merah Putih yang dikembangkan Lembaga Eijkman dengan PT Biofarma.

Vaksin Merah Putih yang dikembangkan Universitas Airlangga dan PT Biotis sudah melalui fase uji praklinis fase 1 pada Juli-Oktober 2021 dengan hasil efikasi 93,8 persen dan diklaim aman kecuali bagi pemilik penyakit penyerta.

Uji klinis fase 1 telah berlangsung sejak awal Februari 2022 melibatkan 90 sukarelawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com