Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Epidemiolog Prediksi Kasus Kematian Covid-19 Akan Didominasi Kelompok Dewasa

Kompas.com - 18/02/2022, 11:41 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Epidemiolog Indonesia dan Peneliti Pandemi dari Griffith University Australia Dicky Budiman menilai tren peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia tak jauh berbeda dari banyak negara lain.

Ia memprediksi, saat puncak lonjakan kasus yang diperkirakan terjadi pada akhir Februari, kasus kematian akibat Covid-19 akan didominasi kelompok dewasa.

"Ini (terlihat) di tren global, karena umumnya kelompok dewasa muda ini sangat aktif, interaksinya tinggi, mobilitasnya tinggi dan cenderung abai, abai itu merasa kuat sehingga dia enggak mengejar booster, banyak bergerombol, tidak pakai masker, ini yang akhirnya membuat mereka sangat rawan," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Jumat (18/2/2022).

Dicky mengatakan, kelalaian menerapkan protokol kesehatan dan belum mendapatkan vaksinasi dosis kedua pada kelompok dewasa ini akan memperburuk kondisi saat terpapar Covid-19 varian Omicron bahkan bisa meninggal.

"Ini terjadi di negara-negara yang cakupan vaksinasi dua dosis belum mencapai target dan masih di bawah 80 persen, ini yang berbahaya," ujarnya.

Baca juga: Ini Beda Gejala Omicron dan Penyakit akibat Polusi Udara

Dicky mengatakan, seiring dengan melewati puncak lonjakan kasus, tren kematian akibat Covid-19 juga akan bertambah pada kelompok rentan yaitu lansia, penderita komorbid dan anak.

Ia memprediksi, tren peningkatan kematian akan terjadi selama dua sampai tiga pekan setelah puncak lonjakan.

"Ini yang harus dicegah, dimitigasi karena kalau tidak, ya, kita bisa lihat angka kematian ini bisa mendekati atau menyamai bahkan potensi lebih dari waktu delta, ada potensi itu," ucapnya.

Baca juga: Tren Covid-19 Terkini, Benarkah Indonesia Sudah Dekati Puncak Pandemi Gelombang Omicron?

Berdasarkan hal tersebut, Dicky mengatakan, upaya mitigasi lonjakan kasus Covid-19 sangat bergantung pada perilaku masyarakat yang disiplin menerapkan protokol, percepatan vaksinasi dan penemuan kasus Covid-19 secara dini agar dapat segera mendapatkan penanganan yang baik.

"Ini semua ini akan berpengaruh dan ingat Omicron ini tidak bisa diremehkan dan sangat sangat serius dan angka kematian sekali lagi juga masih jauh dari yang sebenarnya terjadi di masyarakat," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Nasional
Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Nasional
Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com