Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kandidat Capres Diminta Tak Hanya Pencitraan, Harus Bicara Isu Substantif

Kompas.com - 11/02/2022, 19:02 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti mendorong para tokoh yang masuk bursa pencalonan presiden untuk berbicara mengenai isu-isu yang substantif.

Ray berpandangan, elektabilitas para tokoh tersebut selama ini hanya ditopang oleh pencitraan, bukan karena visi dan sikap.

"Untuk situasi yang seperti sekrang ini, perlu juga mendorong satu isu, betapa penting masyarakat kita dialihkan perhatiannya dari urusan-urusan yang bersifat simbolik, bersifat pencitraan, ke urusan-urusan yang lebih substantif," kata Ray dalam sebuah diskusi, Jumat (11/2/2022).

Baca juga: Elektabilitas Ganjar Pranowo Diprediksi Terhambat akibat Peristiwa Wadas

Ray menyayangkan, para tokoh yang masuk bursa capres cenderung diam saat ada sebuah isu besar yang menyita publik, contohnya kasus tindakan represif aparat di Desa Wadas beberapa hari yang lalu.

Tak hanya soal Wadas, Ray menyebutkan, para kandidat juga harus berani berbicara soal isu-isu lainnnya seperti revisi UU KPK maupun omnibus law UU Cipta Kerja.

Padahal, menurut Ray, penting bagi publik untuk mengetahui sikap seorang pemimpin dalam menghadapi isu-isu besar agar publik tahu apa yang akan dilakukan oleh mereka bila terpilih pada Pilpres 2024.

"Ketika mereka dihantam dengan isu-isu penting terhadap bangsa dan negara, itu mereka lebih baik memilih diam. Oleh karena itu, sekalipun kita mengetahui figurnya, tetapi sebetulnya dari figur-figur ini kita belum tahu apa yang akan terjadi setelah 2024 mendatang," ujar Ray.

Baca juga: Belum Putuskan Capres, Gerindra: Ada Forum Tentukan Prabowo Akan Maju atau Tidak

Ray menambahkan, hal ini mesti dilakukan jauh-jauh hari agar sikap para calon atas isu-isu substantif tersebut tidak menjadi diskursus yang baru diperbincangkan ketika mendekati hari pencoblosan.

"Itu diujikan kepada mereka yang kebetulan elektabilitasnya naik, itu ada alat ujinya, 1,5 tahun ini kita akan melihat sikap dan konsistensi mereka terhadap isu-isu yang sedang diperjuangkan," kata Ray.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com