Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Isoman Selesai dan Gejala yang Harus Diwaspadai Setelahnya

Kompas.com - 11/02/2022, 18:45 WIB
Fitria Chusna Farisa

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus Covid-19 di Indonesia meningkat tajam beberapa waktu belakangan.

Kenaikan ini menyebabkan angka keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan virus corona ikut melonjak.

Untuk mengantisipasi kolapsnya fasilitas kesehatan, pemerintah membolehkan pasien Covid-19 isolasi mandiri (isoman) di rumah.

Baca juga: Panduan Telemedisin untuk Pasien Isoman: Syarat dan Cara Penggunaan

Namun, hanya pasien yang tidak bergejala atau bergejala ringan yang diperbolehkan isoman. Selain itu, isoman juga diperuntukkan bagi pasien yang tak memiliki komorbid.

Lantas, berapa hari durasi isolasi mandiri? Adakah yang perlu diwaspadai setelah isoman selesai?

Durasi Isoman

Dikutip dari buku "Panduan Pencegahan dan Isolasi Mandiri Anak dan Remaja dengan Covid-19" yang diterbitkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), umumnya gejala Covid-19 akan hilang 14 hari.

Baca juga: Aturan Isoman Omicron Berapa Hari dan Syaratnya

Sementara, selesainya masa isolasi dapat ditentukan melalui dua cara, yakni:

1. Berdasarkan hasil pemeriksaan
Isolasi mandiri dinyatakan selesai jika pemeriksaan swab ulang menunjukkan hasil negatif:

  • 10 hari setelah munculnya gejala bagi yang bergejala atau;
  • 10 hari setelah swab pertama positif.

2. Berdasarkan gejala

  • Apabila tidak bergejala selama isolasi mandiri, maka isolasi mandiri dinyatakan selesai dalam 10 hari;
  • Apabila bergejala ringan/sedang, isolasi mandiri dinyatakan selesai setelah 10 hari+3 hari setelah bebas gejala;
  • Apabila bergejala berat atau pasien kronik, umumnya masa menular lebih panjang, sehingga dokter yang akan menentukan kapan selesai isolasi.

Hal yang perlu diwaspadai pasca-isoman

Menurut buku panduan Kemenkes, gejala infeksi Covid-19 masih dirasakan lebih dari 12 minggu setelah seseorang terinfeksi. Gejala yang perlu diwaspadai itu yakni

  • Kelelahan yang ekstrem (fatigue);
  • Sesak napas;
  • Nyeri atau rasa kencang di dada;
  • Gangguan pada konsentrasi dan memori (brain fog);
  • Gangguan tidur atau insomnia;
  • Jantung berdebar;
  • Pusing;
  • Kesemutan;
  • Nyeri sendi;
  • Depresi dan cemas;
  • Tinitus, nyeri telinga;
  • Merasa tidak enak badan, diare, nyeri perut, gangguan napsu makan;
  • Suhu tubuh meningkat, batuk, nyeri kepala, nyeri tenggorokkan, perubahan indera perasa dan penciuman;
  • Ruam;
  • Gejala dirasakan memberat setelah aktivitas.

Baca juga: Mewaspadai Long Covid di Tengah Lonjakan Kasus Infeksi Pada Anak-anak

Apabila ditemukan gejala-gejala tersebut, diimbau untuk segera berkonsultasi dengan petugas kesehatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com