Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Liku Perjalanan Vaksin Merah Putih hingga Uji Klinik

Kompas.com - 09/02/2022, 07:17 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Perjalanan vaksin Merah Putih yang saat ini tengah menjalani uji klinik fase 1 dan fase 2 cukup berliku. Vaksin itu dibuat dengan harapan untuk menekan ketergantungan Indonesia terhadap vaksin Covid-19 yang diimpor.

Riset vaksin Merah Putih dimulai sejak 2021. Ketika itu kasus tengah bergejolak dan seluruh negara dan perusahaan farmasi di dunia berlomba-lomba menjadi yang pertama menemukan vaksin Covid-19.

Saat itu lembaga yang melakukan riset vaksin Covid-19 di tanah air adalah Universitas Airlangga bersama PT Biotis Pharmaceutical, PT Bio Farma bersama Baylor College of Medicine, Universitas Indonesia bersama PT Etana, dan Institut Teknologi Bandung.

Selain itu kandidat vaksin Covid-19 dikembangkan Pusat Riset Biologi Molekuler (PRBM) Eijkman BRIN bersama PT Bio Farma serta Universitas Padjajaran bersama PT Biofarma & Lipotek.

Baca juga: Vaksin Merah Putih Kantongi Izin BPOM untuk Masuk Tahap Uji Klinik Fase 1 dan 2

Riset vaksin Merah Putih sempat dikhawatirkan terbengkalai ketika Lembaga Penelitian Biologi Molekuler Eijkman dilebur ke dalam Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Namanya pun berubah menjadi Pusat Riset Biologi Molekuler (PRBM) Eijkman.

Akibat peleburan itu, sebanyak 113 tenaga honorer yang bekerja di Eijkman diberhentikan. Akan tetapi, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko memastikan pengembangan vaksin Covid-19 Merah Putih tetap berlanjut.

"Untuk vaksin terus berlanjut, justru tim semakin kuat karena ada tambahan periset sekepakaran dari eks LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia), dan nanti ada Balitbangkes (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan) Kementerian Kesehatan juga," kata Laksana saat dihubungi Kompas.com, 3 Januari 2022.

Laksana juga memastikan Tim Waspada Covid-19 LBM Eijkman atau Wascove tetap dilanjutkan oleh BRIN. Bahkan menurut dia tim itu digabung dengan tim penelitian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Cibinong Science Center di bawah manajemen Deputi Infrastruktur Riset dan Inovasi BRIN.

Baca juga: Kepala BPOM: Vaksin Merah Putih 100 Persen Karya Anak Bangsa

Setelah sekian lama ditunggu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memberikan persetujuan uji klinik fase 1 dan fase 2 untuk vaksin Merah Putih yang dikembangkan tim Universitas Airlangga (Unair) bersama PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia. Mereka menyatakan vaksin itu murni hasil riset di dalam negeri.

"Vaksin karya anak bangsa 100 persen saya kira ini vaksin Merah Putih karena betul-betul penemuan bibit vaksinnya, formulasinya dan sebagainya betul-betul penelitian dari peneliti Indonesia dan dikembangkan oleh juga melalui peneliti dan para klinisi Indonesia," kata Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito dalam rapat dengan Komisi IX DPR, Senin (7/2/2022).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com