Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deretan Alutsista Korps Marinir, Senapan Pindad hingga Tank Soviet

Kompas.com - 08/02/2022, 07:27 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Korps Marinir TNI AL sudah mengajukan permohonan peremajaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) milik Korps Marinir ke Kementerian Pertahanan.

Menurut Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono, alutsista milik korps baret ungu itu perlahan akan terus dibenahi dan dimodernisasi.

"Ke depan, Korps Marinir harus memiliki peralatan dan persenjataan yang modern," kata Yudo usai memimpin serah terima jabatan Komandan Korps Marinir dari Mayjen Suhartono kepada Mayjen Widodo Dwi Purwanto, dikutip dari rilis yang diterima Kompas.com, Senin (7/2/2022).

Pemutakhiran persenjataan itu dinilai perlu karena perkembangan ancaman yang terjadi. Antara lain terorisme hingga penyelundupan.

Baca juga: Komandan Korps Marinir Resmi Dijabat Mayjen Widodo Dwi Purwanto

Menurut data yang dilansir Wikipedia, Korps Marinir TNI AL saat ini mengoperasikan sejumlah kendaraan lapis baja hingga artileri buatan Eropa dan China.

Korps Marinir disebut mempunyai 90 buah tank kelas ringan PT-76B buatan Rusia. Persenjataan kendaraan lapis baja itu sudah ditingkatkan kemampuannya dengan Cockerill MK3M kaliber 90mm.

Kemudian Korps Marinir juga mempunyai tiga jenis kendaraan tempur infantri. Yakni AMX-10P (AMX-10 PAC 90 dan AMX-10P Marine) buatan Prancis sebanyak seratus unit, BVP-2 buatan Slowakia sebanyak 40 unit, dan BMP-3F buatan Rusia sebanyak 54 unit.

Buat mengangkut personel ke medan pertempuran, Korps Marinir mengandalkan kendaraan lapis baja (APC) buatan Uni Soviet, yakni BTR-50PK (190 unit) dan BTR-80A (12 unit). Selain itu ada juga BTR-4M buatan Ukraina, yang tengah dalam perselisihan dengan Rusia, sebanyak 5 unit.

Tank milik Korps Marinir TNI AL saat upacara serah terima jabatan Komandan Korps Marinir dari Mayjen Suhartono kepada Mayjen Widodo Dwi Purwanto di lapangan apel Markas Komando Korps Marinir, Jakarta Pusat, Senin (7/2/2022).Korps Marinir TNI AL Tank milik Korps Marinir TNI AL saat upacara serah terima jabatan Komandan Korps Marinir dari Mayjen Suhartono kepada Mayjen Widodo Dwi Purwanto di lapangan apel Markas Komando Korps Marinir, Jakarta Pusat, Senin (7/2/2022).

Sedangkan untuk kendaraan tempur amfibi, Korps Marinir mengandalkan LVTP-7 buatan Amerika Serikat sebanyak sepuluh unit. Selain itu disebutkan ada juga PTS-M buatan Uni Soviet, tetapi tidak dipaparkan jumlah dan statusnya.

Untuk senjata berat, Korps Marinir juga disebut mempunyai peluncur roket multilaras RM-70 Grad buatan Cekoslovakia (sekarang Republik Ceko). Selain itu, ada juga meriam LG1 buatan Prancis sebanyak 20 unit.

Sedangkan untuk senjata ringan, pasukan Korps Marinir dibekali dengan berbagai senjata. Dari dalam negeri ada senapan SS1-R5 Raider, SS1-M1, SS2, senapan mesin SM2 GMPG, dan senapan penembak runduk (SPR) buatan Pindad.

Baca juga: Kini Emban Dankodiklatal, Komandan Korps Marinir Pamitan ke Prajurit Baret Ungu

Selain itu, prajurit Korps Marinir juga dibekali dengan senapan anti material Denel NTW-20 buatan Afrika Selatan. Ada juga senapan serbu FN Minimi buatan Belgia, AK-47 dan AK-101 buatan Rusia, karbin M4 buatan Amerika Serikat, MP5 buatan Heckler and Koch di Jerman, granat berpeluncur roket RPG-7 buatan Uni Soviet, dan sistem rudal anti-tank 9K115-2 Metis-M buatan Rusia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Nasional
Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Nasional
Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Nasional
Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Nasional
Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Nasional
Kuasa Hukum Caleg Jawab 'Siap' Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Kuasa Hukum Caleg Jawab "Siap" Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Nasional
Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Nasional
Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com