JAKARTA, KOMPAS.com – Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menyampaikan, para pelaku dalam bentrokan di Sorong, Papua Barat, yang menewaskan belasan orang sudah teridentifikasi.
Namun, polisi masih belum menahan para pelaku karena masih dilakukan pendalaman lebih lanjut.
“Sudah teridentifikasi namun belum dilakukan penangkapan, masih diidentifikasi. Kita masih melakukan pendalaman terhadap para pelaku-pelaku tersebut,” kata Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (26/1/2022).
Baca juga: Polisi Periksa 20 Saksi Terkait Kasus Bentrokan Warga di Sorong
Menurut Ramadhan, penyidik Polda Papua Barat juga telah mengumpulkan sejumlah barang bukti dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP).
Sementara, untuk penyebab terjadinya kebakaran di THM Double O masih didalami.
Lebih lanjut, menurutnya, Polda Papua Barat saat ini sudah memastikan situasi di Kota Sorong sudah aman dan terkendali.
“Sekali lagi kami memgimbau masyarakat untuk tenang dan percayakan kepad Polri dalam menangani dan menuntaskan kasus ini,” imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, bentrokan massa yang terjadi di Kota Sorong, Papua Barat, diduga dipicu oleh pertengkaran antar pengunjung dan pihak keamanan tempat karaoke, Minggu (23/1/2022).
Baca juga: Minta Warga Tak Terpengaruh Bentrokan di Sorong, Polda Maluku: Jangan Percaya Provokasi
Lalu, pada Senin malam, sekelompok massa terlibat bentrokan yang berujung pembakaran tempat karaoke itu.
"Kejadian sekitar pukul 11.30 WIT (23.30), buntut dari kejadian pada Minggu pagi yang berawal dari sebuah tempat hiburan malam akibat salah paham antara pengunjung dan pihak keamanan di tempat karaoke hingga berlanjut keluar," kata Kapolres Sorong Kota, AKBP Ary Nyoto Setiawan.
Dari kejadian ini, sebanyak 17 orang meninggal dunia akibat terbakar. Sedangkan satu orang meninggal dunia karena penganiayaan.
Adapun mayoritas korban merupakan pekerja dan tamu di tempat hiburan malam Double O.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.