Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politikus PKS Sebut Peredaran Narkoba Makin Banyak, Ini Jawaban Kepala BNN

Kompas.com - 20/01/2022, 16:27 WIB
Ardito Ramadhan,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Petrus Golose menjawab pertanyaan anggota Komisi III DPR Aboe Bakar Al Habsyi soal peredaran narkoba yang disebut semakin banyak meski Indonesia sudah memiliki BNN.

Menurut Petrus, peredaran narkoba semakin banyak karena BNN terus melakukan operasi dan narkoba dari negara-negara lain terus masuk ke Indonesia.

"Peredaran yang seperti bapak sampaikan semakin besar karena memang kita melakukan operasi dan masukan yang banyak, masukan narkotika dari negara-negara lain," kata Petrus dalam rapat dengan Komisi III DPR, Kamis (20/1/2022).

Petrus mengklaim, tidak banyak laboratorium gelap yang beroperasi di wilayah Indonesia, bahkan ia menyebut tak ada laboratorium besar yang terletak di Indonesia.

Petrus mengatakan, peredaran narkoba yang masuk ke Indonesia berasal dari kawasan yang disebut golden crescent (Afghanistan, Pakistan, Iran) dan golden triangle (Myanmar, Thailand, Laos, Vietnam).

Baca juga: BNN Bantah Punya Daftar Target Operasi dari Kalangan Selebritas

Menurut dia, peredaran narkoba itu juga tidak bisa dilepaskan dari situasi politik yang terjadi di negara-negara tersebut.

"Kita tahu bersama ada masalah politik di Myanmar, ada pemberontak yang banyak mereka mempunyai juga clandestine laboratory kemudian mereka mengupayakan, itu juga dalam bentuk perlawanan pemberontakan," ujar Petrus.

Sebelumnya, Aboe menyentil keberadaan lembaga-lembaga pemerintah yang dinilai tidak bekerja secara maksimal menjalankan tugas.

Awalnya, ia mengutarakan adanya komentar dari publik yang menilai bahwa lembaga-lembaga yang seharusnya meminimalkan tindak kejahatan tertentu tidak berjalan maksimal.

"Hari ini kita bicara BNN, ini menyangkut nasib anak bangsa, bicara narkoba. Saya enggak mengerti pak, ada bahasa yang enggak enak didengar. Adanya KPK justru koruptor itu makin banyak, adanya BNN, peredaran narkoba makin besar," kata Aboe dalam rapat kerja.

Baca juga: Dukung BNN Perangi Narkoba, Sejumlah Anggota Komisi III Kenakan Jaket War on Drug

Politikus PKS itu meminta bantuan kepada Kepala BNN untuk menjelaskan fenomena tersebut.

Ia mengaku tak mengetahui kebenaran dari adanya komentar publik mengenai semakin banyaknya korupsi dan peredaran narkoba di Tanah Air.

"Saya enggak mengerti ini apa benar atau enggak? Tolong coba dibantu, saya juga kayanya jadi perhatian," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Resmikan Tambak BINS, Jokowi: Ini Langkah Tepat Jawab Permintaan Ikan Nila yang Tinggi

Resmikan Tambak BINS, Jokowi: Ini Langkah Tepat Jawab Permintaan Ikan Nila yang Tinggi

Nasional
Terus Berpolitik, Ganjar Akan Bantu Kader PDI-P yang Ingin Maju Pilkada

Terus Berpolitik, Ganjar Akan Bantu Kader PDI-P yang Ingin Maju Pilkada

Nasional
Kentalnya Aroma Politik di Balik Wacana Penambahan Kementerian di Kabinet Prabowo-Gibran

Kentalnya Aroma Politik di Balik Wacana Penambahan Kementerian di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Pejabat Kementan Patungan untuk Gaji Pembantu SYL di Makassar Rp 35 Juta

Pejabat Kementan Patungan untuk Gaji Pembantu SYL di Makassar Rp 35 Juta

Nasional
Panglima TNI Perintahkan Pengamanan Pilkada Harus Serius karena Ancaman dan Risiko Lebih Besar

Panglima TNI Perintahkan Pengamanan Pilkada Harus Serius karena Ancaman dan Risiko Lebih Besar

Nasional
Hari Pertama Penyerahan Dukungan, Mayoritas Provinsi Nihil Cagub Independen

Hari Pertama Penyerahan Dukungan, Mayoritas Provinsi Nihil Cagub Independen

Nasional
Hakim MK Sebut Sirekap Bikin Kacau Penghitungan Suara, Minta KPU Perbaiki

Hakim MK Sebut Sirekap Bikin Kacau Penghitungan Suara, Minta KPU Perbaiki

Nasional
Hakim PN Jaksel Tolak Praperadilan Karutan KPK, Status Tersangka Pungli Tetap Sah

Hakim PN Jaksel Tolak Praperadilan Karutan KPK, Status Tersangka Pungli Tetap Sah

Nasional
PAN Cabut Gugatan soal PPP Dapat Suara 'Gaib' di Bengkulu

PAN Cabut Gugatan soal PPP Dapat Suara "Gaib" di Bengkulu

Nasional
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, KIP: Merupakan Informasi Terbuka

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, KIP: Merupakan Informasi Terbuka

Nasional
WTP Kementan Terganjal “Food Estate”, Auditor BPK Minta Uang Pelicin Rp 12 Miliar

WTP Kementan Terganjal “Food Estate”, Auditor BPK Minta Uang Pelicin Rp 12 Miliar

Nasional
Jokowi: Pemerintah Bangun Sumur Pompa Antisipasi Dampak Kemarau

Jokowi: Pemerintah Bangun Sumur Pompa Antisipasi Dampak Kemarau

Nasional
Bawaslu Ungkap Suara Caleg Demokrat di Aceh Timur Sempat Naik 7 Kali Lipat, lalu Dihitung Ulang

Bawaslu Ungkap Suara Caleg Demokrat di Aceh Timur Sempat Naik 7 Kali Lipat, lalu Dihitung Ulang

Nasional
Mensos Risma Minta Data Penerima Bansos Ditetapkan Tiap Bulan untuk Hindari Penyimpangan

Mensos Risma Minta Data Penerima Bansos Ditetapkan Tiap Bulan untuk Hindari Penyimpangan

Nasional
Jokowi Pastikan Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Tembaga PT Freeport

Jokowi Pastikan Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Tembaga PT Freeport

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com