Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Tahun Baru 2022, Epidemiolog Minta Masyarakat Waspada Ancaman Omicron

Kompas.com - 31/12/2021, 18:52 WIB
Alifia Nuralita Rezqiana,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Ahli Epidemiologi Griffith University Australia Dicky Budiman meminta masyarakat untuk tetap waspada meski sudah divaksinasi Covid-19.

Oleh karenanya, ia mengimbau agar masyarakat merayakan malam Tahun Baru 2022 di dalam rumah demi mencegah paparan Covid-19.

"Kerumunan yang tidak terkendali pada akhirnya akan membawa kerugian bagi masyarakat karena dapat meningkatkan peluang paparan Covid-19, termasuk varian Omicron," ucapnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (31/12/2021).

Menurutnya, kasus Covid-19 yang ditemukan pemerintah dan dilaporkan lebih sedikit daripada kasus yang ada di tengah masyarakat.

Baca juga: Epidemiolog: Testing, Tracing, dan Tracking Kunci Putus Penularan Covid-19 Varian Apa Pun

“Jadi saya ingatkan, kita masih dalam level community transmission,” tegasnya.

Ia memaparkan, meskipun angka penularan Covid-19 harian di Indonesia cenderung landai, sebenarnya kondisi pandemi masih belum terkendali.

Lebih lanjut, ia mengatakan, fondasi penanganan pandemi di Indonesia yang meliputi testing dan tracking masih belum kuat.

Dicky menilai, masyarakat Indonesia cenderung sulit mengakses tes Covid-19. Terlebih, saat ini sudah ditemukan kasus Covid-19 varian Omicron.

Tercatat, kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia mencapai 68 kasus. Salah satu kasus di antaranya merupakan transmisi lokal yang terdeteksi di Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta.

Baca juga: Epidemiolog Unair: 4 Karakteristik Varian Omicron Beda dengan Lainnya

Adapun demi mencegah kerumunan di tengah masyarakat pada malam Tahun Baru 2022, pemerintah telah mengeluarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 66 Tahun 2021.

Inmendagri yang ditandatangani oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian pada Kamis (9/12/2021) tersebut melarang adanya pawai dan arak-arakan tahun baru.

Pemerintah juga melarang acara old and new year, baik yang terbuka maupun tertutup, yang berpotensi menimbulkan kerumunan.

Masyarakat yang telah divaksinasi Covid-19 maupun yang belum divaksinasi diimbau untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan (prokes) 6M sesuai Surat Edaran (SE) Nomor 16 Tahun 2021.

Baca juga: Epidemiolog Ingatkan Kasus Covid-19 Melandai Bukan Berarti Pandemi Terkendali

Prokes 6M yang dimaksud adalah selalu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun atau membersihkan tangan dengan hand sanitizer, menjaga jarak, menjauhi dan mencegah kerumunan, serta menghindari makan bersama.

 

Tulisan ini telah tayang sebelumnya dengan judul “Epidemiolog Ingatkan Kasus Covid-19 Melandai Bukan Berarti Pandemi Terkendali”

Penulis: Mutia Fauzia | Editor: Krisiandi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com