Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Perintah Sang Kolonel Buang Jenazah Handi-Salsabila Berujung Penjara Militer Tercanggih

Kompas.com - 29/12/2021, 06:56 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Misteri penemuan jenazah sejoli Handi Saputra (17) dan Salsabila (14) di Sungai Serayu, Cilacap, Jawa Tengah mulai menemui titik terang.

Kasus ini diduga melibatkan tiga prajurit TNI Angkatan Darat. Ketiganya yakni Kolonel P, Kopda ADA, dan Koptu AS.

Sebelum jenazahnya ditemukan di Sungai Cilacap, Handi dan Salsabila mengalami kecelakaan lalu lintas di wilayah Nagreg, Bandung, Jawa Barat, Rabu (8/12/2021).

Keduanya diduga ditabrak oleh ketiga prajurit itu dengan mobil yang mereka tumpangi.

Baca juga: Panglima Andika Pastikan Pengadilan 3 Prajurit TNI AD Pembunuh Handi-Salsabila Terbuka

Dikutip dari Tribunnews.com, beberapa saat setelah kecelakaan itu terjadi, Koptu AS mengaku sempat memberi saran kepada Kolonel P untuk membawa dua korban yang mereka tabrak ke rumah sakit.

Namun, saran itu ditolak oleh Kolonel P. Kemudian, mobil yang awalnya dipegang oleh Koptu AS langsung diambil alih oleh Kolonel P.

Baca juga: Panglima Andika Sebut Kolonel Penabrak Handi-Salsabila Ditahan di Penjara Militer Tercanggih

Mereka kemudian melanjutkan perjalanan ke rumah Kolonel P di sekitar Yogyakarta dengan membawa Handi dan Salsabila.

Namun, pada Rabu malam sekitar pukul 21.00 WIB, Kolonel P memerintahkan membuang dua korban ke Sungai Serayu.

"Sesampainya di daerah Cilacap, sekitar pukul 21.00 WIB, Kolonel P memerintahkan untuk membuang kedua korban ke dalam Sungai Serayu dari atas jembatan," ujar Kopda ADA dalam keterangannya, Minggu (26/12/2021).

Baca juga: 3 Anggota TNI Penabrak Handi-Salsabila Ditetapkan sebagai Tersangka, Terancam Pasal 340 KUHP

Ia mengatakan, setelah membuang korban, Kolonel P memberikan perintah kepada dua pelaku lainnya agar tidak menceritakan kejadian tersebut.

"Dalam perjalanan, Kolonel P mengatakan bahwa kejadian tersebut jangan diceritakan kepada siapa pun agar dirahasiakan," tutur Kopda ADA tersebut.

Hingga akhirnya, jenazah Handi dan Salsabila ditemukan tanpa identitas pada Sabtu (11/12/2021) di aliran Sungai Serayu.

Warga kemudian menguburkan jenazah tersebut hingga akhirnya polisi mencocokan data keduanya dengan keterangan pihak keluarga.

Kapolresta Bandung Kombes Hendra Kurniawan, Kabidhumas Jabar, Kombes Erdi A Chaniago, Kapendam III Siliwangi Kolonel Arie Tri Hedhiyanto, dan Danpomdam III Siliwangi dalam acara preskon di Mapolda Jabar, terkait dua remaja yang ditabrak di Wilayah Nagreg dan dibuang pelaku tiga orang anggota TNI-AD.KOMPAS.COM/AGIE PERMADI Kapolresta Bandung Kombes Hendra Kurniawan, Kabidhumas Jabar, Kombes Erdi A Chaniago, Kapendam III Siliwangi Kolonel Arie Tri Hedhiyanto, dan Danpomdam III Siliwangi dalam acara preskon di Mapolda Jabar, terkait dua remaja yang ditabrak di Wilayah Nagreg dan dibuang pelaku tiga orang anggota TNI-AD.

Dari hasil pemeriksaan, diduga korban Handi dalam keadaan masih hidup saat dibuang ke sungai.

Upaya berbohong

Sementara itu, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengungkapkan, Kolonel P yang merupakan perwira menengah aktif TNI Angkatan Darat berupaya berbohong atas dugaan keterlibatannya dalam pembunuhan Handi dan Salsabila.

Halaman:


Terkini Lainnya

Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com