Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Muktamar Ke-34 NU, Said Aqil Klaim Tak Ada Dai dan Pesantren NU yang Terpapar Radikalisme

Kompas.com - 23/12/2021, 16:52 WIB
Mutia Fauzia,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siraj mengklaim pondok pesantren di bawah Nahdlatul Ulama (NU) di seluruh Indonesia tak ada yang terpapar radikalisme. Selain itu, ia juga mengungkapkan tak ada dai NU yang terpapar paham radikal.

Hal tersebut ia ungkapkan saat memaparkan laporan pertanggungjawaban dalam rangkaian Muktamar ke-34 NU yang dilakukan di Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, Kamis (23/12/2021).

"PBNU menjamin tidak ada satupun dai-dai yang berpaham radikal. Pesantren-pesantren NU tidak ada yang tersusupi dan terkontaminasi dengan radikalisme," kata Said Aqil seperti dikutip dari Tribunnews.com.

Ia menjelaskan, PBNU memahami radikalisme disebabkan oleh pemahaman keagamaan yang sempit dan kaku.

Hal tersebut dibangun oleh pengetahuan yang sempit pula. Pendidikan yang dibangun kerap belum bisa memilah secara jelas nilai keagamaan yang benar dan yang ternyata disalahgunakan.

Baca juga: Rapat Pleno LPJ Muktamar Ke-34 NU Mundur Setengah Hari

"Sebab paham radikalisme banyak menyusup melalui dunia pendidikan," jelas dia.

Ia juga mendukung lahirnya Undang-undang Antiterorisme yang lebih tajam sehingga mampu mengantisipasi terjadinya aksi terorisme.

Said Aqil menilai, lembaga pendidikan di lingkungan NU harus mampu membangun daya kritis generasi muda dalam mencerna informasi di dunia maya.

Ia pun meminta agar Kementerian Informasi dan Komunikasi (Kemkominfo) secara tegas menutup situs penyebar radikalisme.

"Karena dari sinilah akar paham yang menyuburkan aksi terorisme," kata dia.

Said Aqil juga mengungkapkan bagaimana NU aktif menjaga kesatuan dan persatuan Indonesia selama masa dua periode kepemimpinannya.

Dia menyatakan, peran NU tak hanya membentuk peradaban bangsa tapi juga menjadi inspirasi peradaban dunia.

Baca juga: Muktamar NU Bakal Pilih Ketum, Ini Daftar Ketua Umum PBNU dari Masa ke Masa sejak 1926

"Kiprah NU dalam menangkal rongrongan kelompok-kelompok yang ingin mengganti ideologi bangsa mendapat pengakuan dari Indonesia. Sejumlah negara mengapresiasi peran dan eksistensi NU dalam menjaga kedamaian dalam kebhinekaan, toleransi dalam keberagaman, keharmonisan, serta keutuhan bangsa-bangsa," ujar dia.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul "Sampaikan LPJ, Ketua Umum PBNU Tegaskan Tak Ada Pesantren NU yang Disusupi Radikalisme"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com