JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menegaskan, keberhasilan penanganan pandemi di Indonesia merupakan buah dari gotong royong semua pihak.
Ia menekankan, tidak boleh ada yang mengeklaim bahwa turunnya kasus Covid-19 saat ini merupakan hasil kerja presiden seorang.
"Ini bukan kerja satu, dua, tiga orang, ini kerja gotong royong semuanya bekerja. Enggak bisa kalau ada yang mengeklaim 'wah ini suksesnya presiden', enggak ada, enggak boleh seperti itu," kata Jokowi saat berpidato dalam acara HUT Partai Solidaritas Indonesia, Rabu (22/12/2021).
Baca juga: Jokowi Ceritakan Bantuan Kiai NU Sukseskan Vaksinasi Covid-19
Jokowi menuturkan, situasi pandemi Covid-19 di Indonesia mencapai puncaknya pada 15 Juli 2021 lalu ketika kasus Covid-19 per hari mencapai angka 56.000 kasus.
Ia mengakui, situasi saat itu sungguh mencekam karena jumlah kasus telah melampaui daya tampung rumah sakit sehingga oksigen dan obat-obatan pun ludes.
"Itu mencekam, ngeri, menyelesaikan masalah dengan bertumpuk-tumpuk warga kita yang ingin masuk ke ICU, ingin masuk ke kamar, tidak ada, berjejer-jejer di lorong-lorong rumah sakit. Saya melihat, betul-betul enggak bisa bicara," ujar Jokowi.
Oleh karena itu, Jokowi kini bersyukur karena kasus harian Covid-19 telah turun drastis di mana pada Selasa (21/12/2021) hanya terdapat 216 kasus baru Covid-19.
Ia menekankan, situasi tersebut merupakan buah dari gotong royong dari seluruh pihak.
"Dari yang level atas sampai di puskesmas, semuanya bekerja keras betul-betul mati-matian. Kalau negara lain hanya punya rumah sakit, kita sampai memiliki 10 ribu puskesmas di seluruh Tanah Air," kata Jokowi.
Baca juga: Jokowi: Kemarin Ada 216 Kasus Harian Covid-19, Artinya Hanya Setengah Kasus di Setiap Daerah
Di samping itu, Jokowi juga menyebut bahwa melandainya kasus Covid-19 juga merupakan buah dari gencarnya vaksinasi yang dilakukan.
Jokowi menyebutkan, saat ini, target vaksinasi dosis pertama telah mencapai angka 73 persen sedangkan vaksinasi dosis dua sudah mencapai angka 51 persen.
"Kalau kita tidak memulai itu, akan kesulitan. Di negara-negara Afrika itu vaksinasi baru berada di angka rata-rata itu 3 persen, bayangkan. Kenapa muncul Omicron karena vaksinasinya masih sangat rendah sekali," kata Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.