Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebut Omicron Tantangan Indonesia Hadapi Pandemi, Airlangga Hartarto: Kita Tetap Tak Boleh Panik

Kompas.com - 19/12/2021, 22:56 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengakui bahwa varian baru Covid-19 yaitu Omicron masih menjadi tantangan Indonesia dalam menghadapi pandemi.

Ia menyebut, tantangan itu bahkan tak hanya dialami oleh Indonesia, melainkan dunia secara global dalam mengatasi pandemi.

"Ini dunia semua masih khawatir, bahkan di Inggris sudah membuat state of emergency karena ke depan alphabet varian ini belum berhenti," kata Airlangga dalam acara penutupan Rakornas Bidang Media Penggalangan Opini (MPO) Partai Golkar, Minggu (19/12/2021).

Kendati demikian, Menteri Koordinator bidang Perekonomian itu mengaku saat ini pemerintah tetap fokus dan memiliki pilihan untuk mengatasi dan menghadapi tantangan varian Omicron.

Baca juga: Kemenkes Duga Kasus Pertama Omicron dari WNI dari Nigeria, Begini Penelusurannya

Pilihan itu adalah dengan cara mengatasi melalui respons terhadap pemulihan kesehatan yang dilanjutkan dengan mendorong perekonomian.

Terkait kesehatan, Airlangga menekankan bahwa kunci paling penting pada penanganan pandemi Covid-19 adalah vaksinasi. Hal ini sebagaimana yang diarahkan oleh Presiden Joko Widodo.

"Yang paling penting arahan Bapak Presiden begitu ada dua kasus di Indonesia, kita tetap tidak boleh panik, dan tetap menangani secara baik. Karena kuncinya adalah vaksinasi dan testing dan tracing. Jadi, mungkin itu beberapa hal yang menjadi kunci ke depan," jelasnya.

Di sisi lain, ia mengatakan bahwa kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia saat ini juga dalam kondisi level 1 berdasarkan Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Menurut data WHO, kata Airlangga, Indonesia kini berada bersama dengan India, China, Taiwan dan United Arab Emirates pada posisi level 1 pandemi.

Baca juga: Kemenkes: Kasus Pertama Varian Omicron di RI Diduga dari WNI yang Tiba dari Nigeria

Ia memuji kondisi itu diklaim terjadi berkat kepemimpinan Presiden Jokowi.

"Alhamdulillah dengan kepemimpinan bapak presiden, hari ini kita merupakan salah satu negara yang WHO levelnya 1," ucap Airlangga.

Diketahui, Kemenkes kembali mendeteksi dua pasien Covid-19 yang terpapar varian Omicron.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, dua pasien tersebut merupakan hasil pemeriksaan sampel dari 5 kasus probable Omicron yang baru kembali dari luar negeri.

Keduanya, memiliki riwayat perjalanan dari Amerika Selatan dan Inggris.

"Dua pasien terkonfirmasi terbaru adalah IKWJ, 42 tahun, laki-laki, perjalanan dari Amerika Selatan serta M, 50 tahun, laki-laki, perjalanan dari Inggris. Saat ini keduanya sedang menjalani karantina di Wisma Atlet," kata Nadia dalam keterangan tertulis melalui laman Kemenkes RI, Sabtu (18/12/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com