KOMPAS.com – Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, pihaknya akan memberlakukan empat hal sebagai kunci untuk mempertahankan kondisi kasus di dalam negeri yang tengah terkendali.
Pertama, kata dia, mobilitas masyarakat. Sebab, berdasarkan data Google Mobility menunjukkan adanya peningkatan sejak Juli hingga Desember 2021 seperti di terminal, stasiun, bandara dan pelabuhan, pusat perbelanjaan retail, rekreasi taman atau ruang terbuka publik serta perkantoran.
Dengan mengendalikan dan pengetatan mobilitas maka akan berdampak cukup besar bagi kondisi perekonomian masyarakat.
"Oleh sebab itu mari bersama mempertahankan mobilitas yang aman Covid-19 dengan mematuhi kebijakan dan disiplin protokol kesehatan (prokes)," jelas Wiku seperti dalam dimuat dalam laman covid19.go.id, Kamis (16/12/2021).
Baca juga: Libur Nataru, Polisi Siapkan 6 Posko Pantau Mobilitas Wisatawan yang Datang ke Kota Bogor
Pernyataan itu ia sampaikan dalam keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis.
Adapun kunci kedua, lanjut dia, cakupan vaksinasi dosis lengkap. Pasalnya, cakupan vaksinasi yang tinggi dapat memberikan perlindungan terhadap masyarakat secara maksimal.
Namun sayangnya, sebut Wiku, baru tiga provinsi yang mencapai 70 persen, yaitu Kepulauan Riau, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan Bali.
Sementara itu, capaian vaksinasi di 31 provinsi masih berada dibawah 70 persen. Dari 31 provinsi, setidaknya ada 19 provinsi yang capaiannya masih dibawah target World Health Organization (WHO), yaitu 40 persen.
Baca juga: WHO Rilis Rekomendasi Sementara Mencampur dan Mencocokkan Vaksin Covid-19
Lebih lanjut Wiku mengatakan, pemerintah telah berupaya keras memenuhi kebutuhan vaksin nasional dengan mengamankan stok vaksin melalui berbagai kerja sama.
Selain pihak lain, pemerintah juga meminta partisipasi dan peran aktif masyarakat untuk turut serta dalam program vaksinasi dan tidak membeda-bedakan jenis vaksin.
"Semua vaksin yang tersedia sudah dipastikan aman dan efektif bagi masyarakat," imbuh Wiku.
Untuk langkah ketiga, kata dia, adalah prokes. Hal ini dinilai paling penting, karena selama Covid-19 masih ada, maka prokes adalah harga mati dan perlu secara disiplin diterapkan.
Baca juga: Omicron Masuk Indonesia, Dinkes Sumsel: Tetap Disiplin Prokes
Meski beberapa lokasi menunjukkan kedisiplinan cukup baik memakai masker, Wiku menjelaskan, masih ada beberapa lokasi dengan tingkat kepatuhan rendah, seperti pemukiman penduduk, kedai makanan, stasiun, dan terminal serta pasar rakyat.
"Mari bersama pertahankan kondisi yang terkendali ini dengan menerapkan disiplin prokes sebagai cara yang paling mudah murah dan efektif," ujarnya.
Adapun prokes yang dimaksud harus sesuai himbauan Satgas Penanganan Covid-19, yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, dan menghindari makan bersama (6M).