Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PMI Kirim 10 Tangki Air, Makanan, dan Layanan Kesehatan untuk Pengungsi Semeru

Kompas.com - 05/12/2021, 12:22 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla mengatakan, hingga kini pihaknya terus mengirimkan bantuan ke warga terdampak erupsi Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur.

Ia mengungkapkan, sejumlah peralatan bantuan yang sebelumnya difokuskan untuk penanganan Covid-19, kini dialihkan ke Lumajang.

Menurut Kalla, bantuan tersebut dialihkan lantaran kasus Covid-19 saat ini tengah mengalami penurunan.

Baca juga: Erupsi Gunung Semeru, 41 Orang Alami Luka Bakar

"Ini maksimal, kebetulan kan semua peralatan untuk Covid-19 itu sekarang sudah menurun, sekarang kita alihkan ke Lumajang," kata JK dikutip dalam tayangan wawancara di Kompas TV, Minggu (5/12/2021).

Mantan Wakil Presiden RI itu membeberkan sejumlah bantuan dari PMI di antaranya 10 mobil tangki air dari Jakarta.

Selain itu, tangki air juga dikirimkan dari PMI sekitar lokasi erupsi seperti PMI Surabaya dan Malang.

"Karena kebutuhan utama selalu air dan makanan. Jadi, kalau ada bencana itu, kebutuhan utamanya yaitu shelter atau tempat menginap, kemudian makanan, dan kesehatan," ujarnya.

Sesudah kebutuhan darurat itu disalurkan, Kalla mengungkapkan tugas berikutnya adalah memberikan bantuan rehabilitasi kepada masyarakat terdampak.

Menurut dia, saat ini PMI tengah melakukan pengiriman bantuan dalam rangka tanggap darurat bencana.

"Dalam tanggap darurat, yang dibutuhkan ya tiga itu, shelter pengungsian, makanan, kemudian layanan kesehatan. Itu yang paling pokok pada hari ini," tambah dia.

Kemudian, PMI juga mengirimkan sejumlah bantuan lainnya seperti masker, family kids, dan lainnya yang diharapkan akan sampai di Lumajang pada Minggu sore.

Lalu, PMI juga mengirimkan relawan-relawannya untuk membantu para pengungsi erupsi Gunung Semeru. Para relawan itu disiapkan dari daerah sekitar lokasi.

"Semua PMI terdekat kabupaten Lumajang bersatu untuk membantu Lumajang. Dari Jakarta, peralatan logistiknya, di samping dari Jawa Timur tentunya," tutur dia.

Selain itu, PMI juga disebut tetap memantau apakah diperlukan mendirikan rumah sakit lapangan di tempat pengungsian.

Namun, ia menilai hingga kini seluruh rumah sakit di sekitar lokasi masih cukup untuk menampung para korban akibat erupsi Gunung Semeru.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com