Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut Ahli Epidemiologi, Ini yang Dimaksud dengan Endemi Covid-19...

Kompas.com - 23/11/2021, 16:41 WIB
Sania Mashabi,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli epidemiologi dari Griffith University Australia Dicky Budiman menjelaskan seperti apa yang dimaksud kondisi endemi dari pandemi Covid-19.

Menurut Dicky, endemi dari pandemi Covid-19 bukan berarti sudah tidak ada kasus sama sekali di negara tersebut, termasuk Indonesia.

"Endemi itu bukan berarti tidak ada (Covid-19). Endemi adalah juga bahwa pemerintah nanti pada saat ada gilirannya nanti akan ada rambu-rambu dari WHO," kata Dicky dalam diskusi daring, Selasa (23/11/2021).

"Itu akan harus menerapkan, menetapkan batasan jumlah kesakitan, jumlah kematian yang masih bisa ditolerir oleh fasilitas kesehatan. Itulah endemi namanya," lanjut dia.

Baca juga: Satgas Jelaskan 3 Faktor Pendukung Terjadinya Endemi Covid-19 di Indonesia

Selain itu, tambah Dicky, dalam kondisi endemi tidak boleh ada masyarakat yang kesulitan dalam mengakses fasilitas kesehatan.

Serta juga tidak ada masyarakat yang masih mendapat stigma negatif dari orang lain apabila terjangkit Covid-19.

"Nah itu ada dari sisi klinis dan epidemologisnya ada dari sisi psikologis itu endemi," jelas Dicky.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, jika bisa melewati periode libur panjang Natal dan tahun baru (Nataru), Indonesia bisa masuk ke periode endemi Covid-19.

Luhut memperkirakan, pada tahun depan Indonesia bisa menperoleh obat Covid-19.

Baca juga: Kemenko PMK: Endemi Covid-19 Sulit Tercapai jika Masih Ada Kesenjangan Penanganan

"Kalau kita bisa melampaui Nataru ini dengan baik, pada Januari saya pikir kita sudah masuk pada endemi. Karena pada saat itu kita, saya kira, sudah mendapat obat antivirus ini," ujar Luhut dalam konferensi pers secara virtual pada Senin (18/10/2021) sore.

Luhut melanjutkan, Presiden Joko Widodo meminta agar kementerian dan lembaga terkait benar-benar berhati-hati menyiapkan langkah mitigasi apabila terjadi gelombang ketiga Covid-19.

Oleh karenanya, pemerintah akan melakukan beberapa kali rapat untuk mempersiapkan antisipasi libur panjang Nataru.

"Terutama mendorong penggunaan PediliLindungi dan tadi soal vaksinasi. Dan kalau ini terjadi saya kira kita akan bisa bagus," ungkap Luhut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sentil KPU, Hakim MK Arief Hidayat: Sudah Hadir Ya Setelah Viral saya Marahi

Sentil KPU, Hakim MK Arief Hidayat: Sudah Hadir Ya Setelah Viral saya Marahi

Nasional
MPR Akan Temui Prabowo-Gibran Bicara Masalah Kebangsaan

MPR Akan Temui Prabowo-Gibran Bicara Masalah Kebangsaan

Nasional
Hakim Fahzal Hendri Pimpin Sidang Dugaan Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh

Hakim Fahzal Hendri Pimpin Sidang Dugaan Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh

Nasional
Hakim MK Saldi Isra Sindir Pemohon Gugatan Pileg Tidak Hadir: Kita Nyanyi Gugur Bunga

Hakim MK Saldi Isra Sindir Pemohon Gugatan Pileg Tidak Hadir: Kita Nyanyi Gugur Bunga

Nasional
Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

Nasional
Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Nasional
Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

Nasional
Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Nasional
Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Nasional
Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Nasional
Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Nasional
Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Nasional
Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Nasional
Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Nasional
Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com