JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Agus Suprapto mengatakan, mengubah situasi pandemi menjadi endemi akan sulit bila kesenjangan dalam penanganan Covid-19 masih terjadi.
Ia mengatakan, kesenjangan penanganan Covid-19 tersebut tercermin dari metode dan kegiatan dalam penanganan yang terjadi di antar negara dan di tingkat nasional.
Baca juga: Satgas Covid-19 Semarang Diminta Perketat Pengawasan Prokes Saat Libur Nataru
"Sebagai contoh ada 600 juta vaksin di dunia tetapi ada beberapa negara di Afrika yang belum mendapatkan (stok vaksin), di Asia Tengah juga ada yang belum. Per April kemarin di Afrika masih ada 10 negara yang belum mendapatkan vaksin," kata Agus dalam diskusi secara virtual bertajuk Masukan Peta Jalan Adaptasi dan Pemulihan Dampak Covid-19, Jumat (19/11/2021).
Agus mengatakan, kesenjangan penanganan Covid-19 di Tanah Air juga menjadi perhatian.
Ia mencontohkan, dari sisi vaksinasi, ada beberapa provinsi tercatat memiliki cakupan vaksinasi rendah yaitu sekitar 20-30 persen.
Baca juga: UPDATE: Sebaran 360 Kasus Baru Covid-19, Tertinggi di DKI Jakarta
"Contoh ini saja, di Papua masih 25 persen untuk vaksin dosis pertama, dan di DKI Jakarta sudah 133 persen ini kan banyak karena aglomerasi," ujarnya.
Berdasarkan hal tersebut, Agus mengatakan, cakupan vaksinasi tersebut merupakan bagian terpenting dalam upaya mengubah kondisi pandemi Covid-19 menjadi endemi.
"Tentu untuk menuju endemi, ini dibutuhkan kerjasama semua pihak dan membangun semua sistem kesehatan di daerah masing-masing," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.