Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Percepat Pembentukan Desa Mandiri, Gus Halim Tingkatkan Profesionalisme Tenaga Pendamping

Kompas.com - 23/11/2021, 11:15 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) Abdul Halim Iskandar berupaya mempercepat langkah pembentukan desa-desa di Indonesia menjadi desa mandiri.

Upaya percepatan tersebut dilakukan dengan terus mendorong dan meningkatkan profesionalisme Tenaga Pendamping Profesional (TPP) dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

“Seorang pendamping harus memiliki kemampuan merasuk dalam karakter kehidupan desa yang didampingi. Paling penting mereka harus melakukan pemberdayaan.“ ujar pria yang akrab disapa Gus Halim itu seperti dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (23/11/2021).

Pernyataan tersebut ia sampaikan saat membuka kegiatan peningkatan kapasitas tenaga pendamping profesional di 100 kabupaten Tahun Anggaran (TA) 2021 secara virtual di Jakarta, Senin (22/11/2021).

Baca juga: Bappeda Sulut Buka Seleksi Penerimaan Tenaga Pendamping Masyarakat

Dalam kesempatan tersebut Gus Halim mengatakan, bahwa pendamping desa pada dasarnya harus tunduk serta patuh terhadap tata perilaku dan etika profesi pendamping profesional.

Lebih dari itu, kata dia, ada tiga hal penting yang harus diperhatikan pendamping desa, yaitu citra diri pendamping desa, pembangunan partisipatif, dan pembangunan berbasis data.

"Pendamping harus paham dirinya siapa dan posisinya di mana. Pendamping harus paham bahwa pembangunan dibangun berdasarkan partisipasi masyarakat," ungkapnya.

Dari pemahaman tersebut, lanjut dia, paling penting pendamping wajib tahu bahwa pembangunan harus dilakukan dengan data. Data ini harus lengkap supaya tidak salah sasaran dan berkelanjutan serta harus diperbaharui agar sesuai dengan kondisi terkini.

Baca juga: Puluhan Pendamping Desa Terima Bantuan Subsidi Upah, Menaker Pastikan Gaji Tak Berkurang

Terkait hal itu, Gus Halim terus mengupayakan langkah-langkah dalam rangka mendukung dan mengembangkan profesionalitas pendamping desa.

Langkah-langkah tersebut di antaranya dengan peningkatan pengawasan kinerja, sistem promosi, dan pemberian beasiswa.

"Pertama, pengawasan dan peningkatan kinerja yang menjadi tolok ukur profesionalitas," kata Gus Halim.

Kedua, lanjut dia, profesionalitas itu dibangun oleh merit system, yaitu promosi. Artinya, pengisian posisi di sebuah tempat diupayakan diisi oleh pendamping pada level di bawahnya.

Baca juga: Jaga Penerapan Prokes selama Idul Adha, Pendamping Desa Diapresiasi Gus Halim

Ketiga, sebut Gus Halim, yaitu beasiswa bagi para pendamping untuk sistem pembelajaran lampau. Beasiswa ini diprioritaskan bagi pendamping lokal desa agar bisa dipromosikan dan tidak terhambat oleh jenjang pendidikan.

Lebih lanjut Gus Halim menegaskan bahwa pendamping desa merupakan salah satu pilar dari triangulasi penting pembangunan desa.

Triangulasi tersebut adalah Menteri Desa PDTT, birokrat yang ada di dalamnya, dan pendamping desa yang tersebar di seluruh Indonesia. Tiga aktor ini merupakan kunci penting suksesnya pembangunan desa.

"Kuncinya ada tiga. Pertama, Menteri Desa PDTT kreatif apa enggak, punya inovasi apa enggak,” ucap Gus Halim.

Baca juga: Mendes PDTT: Dampak Pandemi Lebih Terasa di Kota, tapi Kemiskinan Lebih Banyak di Desa

Kedua, imbuh dia, para jajaran birokrat di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT), mulai dari sekretaris jenderal (sekjen), direktur jenderal (dirjen), sampai pada tenaga teknis.

“Ketiga, para tenaga pendamping profesional. Kalau tiga pihak ini enggak bergerak bersama-sama, maka pembangunan akan sulit berhasil," ujar Gus Halim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com