Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY: Berkat Pertolongan Tuhan dan Doa Masyarakat Indonesia, Saya Telah Jalani Operasi Besar

Kompas.com - 23/11/2021, 10:46 WIB
Ardito Ramadhan,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden keenam Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan, ia telah menjalani operasi besar pengangkatan prostat di Mayo Clinics, Rochester, Amerika Serikat, terkait penyakit kanker prostat yang dialaminya.

SBY mengatakan, operasi tersebut berjalan baik dan lancar, sesuai dengan ekspektasi tim dokter.

"Dengan pertolongan Tuhan Yang Mahakuasa Allah SWT, serta doa dari saudara-saudara masyarakat Indonesia, alhamdulillah saya telah menjalani tindakan medis operasi besar, major operations, untuk mengangkat prostat saya yang di dalamnya ada sel-sel kanker," kata SBY dalam video yang diunggah akun Instagram @aniyudhoyono, Selasa (23/11/2021).

Baca juga: Jalani Pengobatan di AS, SBY: Terima Kasih Bapak Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Maruf Amin

"Operasi pengangkatan prostat yang saya alami telah berjalan dengan baik dan lancar, sesuai dengan ekspektasi, baik tim dokter Indonesia maupun tim dokter Mayo Clinics dan tentunya harapan saya sendiri," ujar SBY.

SBY menuturkan, saat ini ia masih menjalani pemulihan setelah operasi besar tersebut. Sejauh ini tim dokter menilai kondisi kesehatannya sesuai dengan perkiraan.

"Pascatindakan yang dilaksanakan 11 hari yang lalu, tim dokter menyimpulkan bahwa apa yang saya alami ini sesuai dengan perkiraan bagi siapapun yang menjalani operasi pengangkatan kanker prostat yang dideritanya," kata SBY.

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu pun menjelaskan, operasi besar yang ia jalani memiliki sejumlah risiko, terlebih di usianya yang ke-72 tahun membuat risiko itu bertambah besar.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Ani Yudhoyono In Memoriam (@aniyudhoyono)

Baca juga: SBY Selesai Jalani Operasi di Amerika Serikat, Kondisinya Stabil


Keputusan untuk melakukan operasi diambil setelah berkonsultasi dengan tim dokter Indonesia, khususnya tim dokter kepresidenan, yang menyatakan bahwa tindakan operasi merupakan tindakan yang palling tepat.

Ia mengatakan, pihak Mayo Clinics juga berpendapat sama setelah melihat hasil patologi kanker yang berada di tubuhnya.

"Mereka juga memiliki optimisme bahwa pada saatnya apa yang saya alami ini bisa diatasi dan bisa kembali normal," kata SBY.

SBY mengatakan, ia akan patuh menjalani prosedur yang harus ia jalani sebagai pasien pascaoperasi.

SBY didiagnosis mengidap kanker prostat stadium awal setelah menjalani serangkaian pemeriksaan melalui metode MRI, biopsi, positron emission tomography (PET) specific membrane antigen (SMA) scan, dan pemeriksaan lainnya oleh tim dokter.

Baca juga: Pengobatan Kanker Prostat SBY Dibiayai Negara, Ini Hak Mantan Presiden

Berdasarkan hasil konsultasi dengan tim dokter di Indonesia, diputuskan bahwa SBY akan menjalani perawatan di Amerika Serikat untuk mengobati penyakitnya.

"Setelah dilakukan konsultasi yang mendalam dengan tim dokter Indonesia, termasuk para urolog senior, diputuskan medical treatment dilakukan di sebuah rumah sakit di Amerika Serikat yang memiliki pengalaman panjang dan teknologi yang maju untuk menangani kanker prostat," kata Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, Jumat (5/11/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Ada Anwar Usman, MK Diyakini Buat Putusan Progresif dalam Sengketa Pilpres

Tak Ada Anwar Usman, MK Diyakini Buat Putusan Progresif dalam Sengketa Pilpres

Nasional
Gibran Dampingi Prabowo ke Bukber Golkar, Absen Saat Acara PAN dan Demokrat

Gibran Dampingi Prabowo ke Bukber Golkar, Absen Saat Acara PAN dan Demokrat

Nasional
Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

Nasional
Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Nasional
Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik

Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik

Nasional
Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Nasional
Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Nasional
Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Nasional
Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com