Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fraksi PDI-P Minta Investigasi Menyeluruh Kebakaran Kilang Minyak Cilacap

Kompas.com - 15/11/2021, 15:56 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi PDI-P Adian Napitupulu menyatakan, partainya meminta ada investigasi menyeluruh atas kasus terbakarnya kilang minyak milik Pertamina di Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu (13/11/2021) lalu.

Adian mengatakan, investigasi menyeluruh perlu dilakukan untuk mengakhiri spekulasi mengenai penyebab kebakaran, apakah karena faktor alam, kelalaian manusia, atau kemungkinan adanya sabotase.

"Dalam konteks itu, Fraksi PDI-P meminta agar tidak muncul spekulasi-spekulasi di kemudian hari, saling tuduh dan sebagainya, pertama kita minta investigasi yang menyeluruh," kata Adian dalam konferensi pers di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (15/11/2021).

Baca juga: Kebakaran Tangki di Kilang Cilacap, Pertamina Diminta Audit Sistem Pengamanan

"Apa yang diinvestigasi, tidak hanya di lapangan, tapi juga seluruh kelengkapan-kelengkapan pengamanan, jadwalnya, nama-namanya, dan kalau perlu memeriksa latar belakang nama-nama itu. Ada si A latar belakangnya apa, si B, dan sebagainya untuk menghindari spekulasi," imbuh Adian.

Adian mengaku heran apabila kebakaran tersebut disebabkan oleh faktor alam seperti petir.

Menurut dia, dengan teknologi yang ada sekarang, sistem pengamanan terhadap faktor alam semestinya sudah lebih baik.

Ia pun mempertanyakan berulang-ulangnya peristiwa kebakaran kilang minyak yang kerap dikaitkan dengan faktor alam.

"Sudah terjadi berkali-kali masa iya sih tidak apa perbaikan sama sekali? Saya kira sih tidak ada upaya untuk memperbaiki agar tidak terjadi peristiwa yang sama," kata Adia.

Selain itu, kilang minyak sebagai obyek vital negara semestinya mendapatkan pengamanan yang luar biasam baik dari bencana alam maupun sabotase.

Ia menyebutkan, bukan tidak mungkin kebakaran tersebut disebabkan oleh kelalaian manusia bahkan sabotase.

"Oleh siapa? Bisa mafia migas, bisa juga orang-orang lain yang bekepentingan untuk membuat instabilitas. Kenapa, karena bahan bakar minyak (BBM) ini kan komponen penting buat industri, buat kehidupan manusia, dan sebagainya," kata Adian.

Lebih lanjut, ia meminta Kementerian BUMN dan PT Pertamina (Persero) untuk bersikap tegas kepada pihak yang bertanggungjawab atas keamanan seluruh kilang.

Menurut dia, sikap tegas itu akan menunjukkan apakah Kementerian BUMN dan Pertamina menganggap peristiwa kebakaran ini sebagai persoalan sepele atau tidak.

Selain itu, sikap tegas juga diperlukan untuk menunjukkan bahwa pemerintah tidak bermain-main dengan persoalan ini. Ia menyebut, keamanan kilang minyak dapat menjadi parameter stabilitas negara.

Baca juga: Polisi Duga Penyebab Kebakaran Tangki di Kilang Pertamina Cilacap akibat Sambaran Petir

"Di situ ada keyakinan para investor untuk mengamankan investasi mereka. Orang bilang kalau mengamankan misalnya kilang saja kita tidak mampu, bagaimana mengamankan yang lain yang mungkin investasinya besar dan sebagainya," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, tangki di kilang Pertamina Cilacap, Jawa Tengah, terbakar pada Sabtu malam sekitar pukul 19.20 WIB.

Corporate Secretary Subholding Refining and Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional Ifki Sukarya mengatakan, kebakaran terjadi di salah satu tangki produk Pertalite.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com