Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Minister of DAPA Korsel, KSAU Bahas Pengembangan Pesawat Tempur

Kompas.com - 13/11/2021, 07:31 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo bertemu dengan Minister of Defense Acquisition Program Administration (DAPA) Korea Selatan (Korsel) H.E Gang Eun-Ho.

Pertemuan dihelat di Markas Besar Angkatan Udara (Mabesau) Cilangkap, Jakarta, Jumat (12/11/2021).

Adapun dalam pertemuan itu Fadjar dan Gang Eun-Ho membahas tentang pengembangan pesawat tempur Korean Fighter Xperiment/Indonesia Fighter Xperiment (KF-X/IF-X).

Pesawat itu adalah proyek bersama pemerintah dengan pemerintah Korsel yang dimulai tahun 2009.

“Kerjasama ini dapat semakin mengembangkan industri pertahanan Indonesia,” terang Fadjar dalam keterangan tertulis.

Baca juga: Diminta Contoh Andika, KSAU-KSAL Sebaiknya Bangun Chemistry dengan Jokowi

Dalam pertemuan itu turut dibahas mengenai kerja sama pengembangan alat utama sistem senjata (alutsista) antar kedua negara.

“Ini merupakan kerja sama yang luar biasa dan tentunya menunjukan hubungan dekat antara kedua negara,” jelas dia.

Fadjar menegaskan bahwa TNI AU akan terus mendukung kerjasama Indonesia dan Korsel.

“TNI AU sepenuhnya akan membantu dan mendukung semua kerja sama yang terjalin baik selama ini,” pungkasnya.

Diketahui kerja sama Indonesia dan Korea Selatan terkait pembuatan KF-X/ IF-X sempat mengalami masalah.

Presiden Joko Widodo sempat meminta renegosiasi terkait proyek tersebut pada tahun 2017.

Baca juga: Tak Diantar Panglima TNI serta KSAL-KSAU, Jenderal Andika: Kan Belum Resmi

Bahkan tahun Desember 2019, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto sempat bertemu dengan Perdana Menteri Korsel, Jeong Kyeong-Doo.

Pertemuan itu dilakukan untuk memajukan proyek pesawat tempur itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com