Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Diantar Panglima TNI serta KSAL-KSAU, Jenderal Andika: Kan Belum Resmi

Kompas.com - 06/11/2021, 15:27 WIB
Ardito Ramadhan,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa mengikuti uji kelayakan dan kepatutan tanpa diantar oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono, dan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Fadjar Prasetyo.

Andika mengaku tidak mempermasalahkan hal itu karena hingga kini ia belum resmi menjadi orang nomor satu di TNI.

"Kan belum resmi, enggak enaklah, kan masih ada panglima TNI," kata Andika seusai uji kelayakan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Sabtu (6/11/2021).

Kepala Staf Angkatan Darat itu menuturkan, selama ini pun tidak ada tradisi bahwa panglima TNI dan kepala staf mengantar calon panglima TNI yang hendak mengikuti uji kelayakan.

"Sebetulnya enggak ada tradisi, enggak ada tradisinya," ujar Andika.

Andika pun mengaku telah berkomunikasi dengan Yudo yang sebelumnya digadang-gadang menjadi calon panglima TNI selain dirinya.

Baca juga: Disetujui Jadi Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa: Terima Kasih Komisi I

Menurut Andika, Yudo telah menyampaikan selamat kepada dirinya dan mendoakan agar sukses menjalani uji kelayakan.

"Beliau menyampaikan selamat dan semoga sukses pada fit and proper test," kata Andika.

Saat tiba di Kompleks Parlemen pada Sabtu pagi, Andika menyebutkan bahwa Hadi tak bisa hadir karena sedang melakukan perjalanan dinas.

"Pak Hadi dinas luar dan sudah juga mengucapkan selamat. Ya pokoknya semoga sukses gitu ya. Itu kata beliau," kata dia.

Sebelumnya, saat Hadi menjalani uji kelayakan pada Desember 2017 lalu, ia diantar oleh Panglima TNI saat itu Jenderal TNI Gatot Nurmantyo bersama KSAD Jenderal TNI Mulyono dan KSAL Laksamana Ade Supandi.

Gatot mengatakan, hal itu menunjukkan bahwa KSAD dan KSAL siap dipimpin Hadi meskipun secara akademi militer, keduanya merupakan senior Hadi.

"Ini penting karena dalam akademi militer, senior sama junior agak gimana. Tetapi, dengan demikian, KSAD dan KSAL siap dipimpin Pak Hadi," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar Tegaskan Belum Ada Upaya Revisi UU MD3 demi Kursi Ketua DPR

Golkar Tegaskan Belum Ada Upaya Revisi UU MD3 demi Kursi Ketua DPR

Nasional
Tak Ada Anwar Usman, MK Diyakini Buat Putusan Progresif dalam Sengketa Pilpres

Tak Ada Anwar Usman, MK Diyakini Buat Putusan Progresif dalam Sengketa Pilpres

Nasional
Gibran Dampingi Prabowo ke Bukber Golkar, Absen Saat Acara PAN dan Demokrat

Gibran Dampingi Prabowo ke Bukber Golkar, Absen Saat Acara PAN dan Demokrat

Nasional
Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

Nasional
Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Nasional
Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik

Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik

Nasional
Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Nasional
Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Nasional
Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Nasional
Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com