JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menceritakan pengalamannya saat mengikuti rangkaian konferensi tingkat tinggi (KTT) di sejumlah negara pada pekan lalu.
Hal itu disampaikannya di hadapan pimpinan dan kader Partai NasDem saat memberi sambutan pada HUT ke-10 Partai NasDem, Kamis (11/11/2021).
"Saya baru saja tiba dari perjalanan selama seminggu, yaitu di Roma untuk menghadiri KTT G20, kemudian diteruskan dengan KTT perubahan iklim COP26 di Glasgow. Terakhir kita mampir di UEA untuk memperkuat hubungan kita dengan negara-negara sahabat," ujar Jokowi sebagaimana dipantau dari siaran langsung kanal Youtube NasDem TV.
Jokowi mengungkapkan, ada hal berbeda dirasakannya selama rangkaian kegiatan itu.
Baca juga: ICW-Perludem Surati Jokowi soal Keberatan Timsel KPU-Bawaslu, Ini Kata KSP
Menurutnya, banyak sekali permintaan pertemuan bilateral dari negara-negara yang hadir di Roma, Glasgow maupun UEA.
"Kemudian, banyak sekali yang secara mendadak baik waktu saya berdiri, maupun saat duduk datang kepada saya. Dan itu adalah negara-negara gede, negara besar. Kepala negara yang datang. Ini ada apa? Perbedaan itu yang saya rasakan," katanya.
Akan tetapi, lanjut Jokowi, yang menurutnya lebih penting adalah sebuah kehormatan Indonesia bisa memegang presidensi atau ketua G20 selama setahun mendatang.
Selama setahun ke depan, yakni mulai 1 Desember 2021 hingga awal November 2022 Indonesia menggelar sekitar 150 pertemuan yang membahas berbagai isu.
Baik isu keuangan dan ekonomi, perubahan iklim, ekonomi digital dan sebagainya.
Baca juga: Jokowi: Saya Sedih, Kita Semakin Dipandang Negara Lain, tetapi Dikerdilkan di Negara Sendiri
Seluruh pertemuan itu akan digelar di Indonesia, tepatnya di Bali dan sejumlah lokasi lain di Tanah Air.
"Perlu saya sampaikan, Indonesia adalah negara pertama, negara berkembang pertama yang menjadi Presidensi G20. Oleh sebab itu, posisi strategis seperti ini harus kita manfaatkan sebaik-baiknya," tegas Jokowi.
"Karena betul-betul kita duduk setara dengan negara maju. Bagaimana kita bisa mendongkrak, bagaimana kita bisa memanfaatkan posisi ini untuk kepentingan nasional kita," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.