Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Generasi Muda Diminta Teladani Pahlawan Nasional Ruhana Kuddus

Kompas.com - 10/11/2021, 10:42 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati meminta generasi muda mengenal dan meneladani sosok pahlawan nasional perempuan Ruhana Kuddus.

Ruhana Kuddus atau Roehana Koeddoes merupakan pahlawan asal Sumatera Barat yang sempat ditampilkan sebagai Google Doodle.

"Sebagai pejuang hak-hak perempuan, Ibu Roehana Koeddoes adalah teladan dan inspirasi bagi generasi penerus bangsa, utamanya kaum perempuan," ujar Bintang, dikutip dari siaran pers, Rabu (10/11/2021).

Baca juga: Ruhana Kuddus, Sosok Pejuang dan Jurnalis Perempuan Pertama...

Bintang mengatakan, semangat perempuan untuk berjuang bagi kesejahteraan kaum perempuan telah digelorakan sejak dahulu.

Bahkan, beberapa perempuan menempuh perjuangan tidak hanya lewat perjuangan fisik, tetapi juga pemikirannya.

Salah satunya ditunjukkan oleh Roehana Koedoes, pahlawan nasional perempuan pertama dengan latar belakang jurnalis.

"Hal itu membuktikan kalau perempuan sudah lama ikut bersama-sama dalam memikirkan kesejahteraan kaumnya dan bangsa ini," ujar dia.

Bintang berharap, pada peringatan hari pahlawan kali ini, sosok Roehana lebih dikenal lebih jauh lagi. Terutama terkait perannya yang luar biasa bagi kemajuan kaum perempuan Indonesia.

Baca juga: Google Doodle Hari Ini: Roehana Koeddoes, Jurnalis Perempuan Pertama Indonesia

Roehana Koeddoes lahir di Minangkabau, Sumatera Barat pada 20 Desember 1884.

Dia merupakan kakak dari tokoh perjuangan, Soetan Sjahrir serta mamak tuo dari penyair Chairil Anwar.

Sebagai jurnalis perempuan pertama di Indonesia, Roehana dikenal pemberani karena tulisan-tulisannya yang menyemangati gerilya para pejuang melawan penjajahan Belanda.

Meski tidak mendapatkan pendidikan formal, tetapi sejak muda dia sudah terbiasa baca tulis bahkan fasih berbahasa Belanda.

Roehana Koeddoes mendapatkan gelar Pahlawan Nasional di Indonesia pada 8 November 2019 oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Nasional
SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

Nasional
Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Nasional
Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta 'Rest Area' Diperbanyak

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta "Rest Area" Diperbanyak

Nasional
Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Nasional
Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Nasional
Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Nasional
Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Yakin 'Presidential Club' Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Yakin "Presidential Club" Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Nasional
Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Nasional
Gejala Korupsisme Masyarakat

Gejala Korupsisme Masyarakat

Nasional
KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

Nasional
PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com