Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Satgas Covid-19: Percepatan Vaksinasi Dosis Kedua Jadi Kunci Pertahankan Kondisi Pandemi yang Membaik

Kompas.com - 29/10/2021, 20:57 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, upaya pemerintah mempercepat peningkatan capaian vaksinasi, utamanya dosis kedua, adalah kunci mempertahankan kondisi pandemi yang sedang membaik.

"Percepatan vaksinasi dosis kedua menjadi kunci pertahankan kondisi pandemi yang membaik. Sebab, masyarakat telah mendapatkan vaksinasi penuh agar terhindar dari pemburukan jika terpapar Covid-19," tutur Wiku dikutip dari laman covid-19.go.id, Jumat (29/10/2021).

Wiku mengingatkan, meski Indonesia menjadi salah satu negara dengan jumlah vaksinasi dosis pertama tertinggi, tapi ia meminta pemerintah untuk meningkatkan cakupan target sasaran.

Wiku mengatakan itu dalam Keterangan Pers Perkembangan Penanganan Covid-19 di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kamis (28/10/2021) yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Melansir vaksin.kemkes.go.id, per 29 Oktober 2021 pukul 18.00 WIB, capaian vaksinasi dosis pertama di Indonesia mencapai 56,77 persen, sedangkan untuk dosis kedua baru mencapai 34,81 persen.

Baca juga: Satgas: Capaian Vaksinasi Covid-19 pada Lansia Masih Jauh dari Harapan

Pada sebaran wilayah, per 25 Oktober 2021, terdapat 12 provinsi mencapai cakupan vaksinasi dosis ke-2 diatas 30 persen, yaitu Daerah Khusus Khusus Ibu Kota (DKI), Bali, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kepulauan Riau, dan Bangka Belitung.

Lalu, disusul Banten, Kalimantan Timur, Jambi, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Bahkan, 50 persen penduduk DKI, Bali, dan DIY telah divaksin dosis penuh.

Meski demikian, masih terdapat 21 Provinsi yang capaian dosis ke-2 nya kurang dari 30 persen. Masyarakat pun harus dipastikan sudah tervaksinasi penuh agar mendapat perlindungan yang maksimal.

"Selain itu, vaksinasi dosis penuh dapat meminimalkan gejala berat, sehingga yang terkonfirmasi positif tidak harus dirawat di fasilitas kesehatan," imbuh Wiku.

Baca juga: CDC Nilai Penularan Covid-19 di Indonesia Rendah, Satgas: Tetap Berhati-hati agar Kondisi Terkendali

Wiku juga mengatakan, kunci menjaga kondisi pandemi yang membaik lainnya adalah upaya kolektif seluruh masyarakat menerapkan protokol kesehatan (prokes).

Dalam hal ini, Satgas Penanganan Covid-19 juga telah memperketat anjuran prokes untuk melindungi diri lebih maksimal, dari 3M menjadi 5M, yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas.

Satgas Penanganan Covid-19 pun mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 16 Tahun 2021 yang menyebutkan, setiap individu yang melaksanakan perjalanan wajib menerapkan dan mematuhi prokes 6M.

Prokes 6M, di antaranya memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, dan menghindari makan bersama.

Baca juga: Tes PCR Dikeluhkan Makan Waktu Lama, Satgas: Prosesnya Sangat Panjang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com