Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zulhas Akui Pernah Sodorkan Nama Soetrisno Bachir ke Jokowi

Kompas.com - 27/10/2021, 11:05 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan mengaku, pernah menyodorkan nama Ketua Dewan Kehormatan PAN Soetrisno Bachir kepada Presiden Joko Widodo.

Setelah bergabung ke koalisi pemerintahan, pria yang akrab disapa Zulhas itu mengatakan, tidak pernah ada diskusi dengan Presiden Jokowi terkait wacana perombakan kabinet atau reshuffle.

"Enggak ada (diskusi), enggak ada," kata Zulhas saat ditemui usai peringatan Maulid Nabi SAW di Kantor DPP PAN, Mampang, Jakarta, Selasa (26/10/2021) malam.

Meski begitu, ia menegaskan, pernah berkomunikasi dengan Jokowi terkait nama Zulhas. Namun, ia mengaku lupa kapan waktu usulan nama itu disampaikan.

"Oh, dulu pernah (mengajukan Soetrisno Bachir). Ya, kita tunggu saja ya (respons Jokowi), oke," ucap Zulhas.

Baca juga: Menekan Sendi Kehidupan, Alasan PAN Tak Setuju PCR Diwajibkan di Semua Transportasi

Mantan Menteri Kehutanan itu mengatakan, pihaknya menyerahkan sepenuhnya wacana reshuffle kabinet kepada Presiden Jokowi.

Prinsipnya, ia menambahkan, PAN membantu menguatkan peran pemerintah, terutama dalam membangun nilai-nilai persatuan dalam kebangsaan.

"Kita ingin memperkuat agar narasi-narasi itu dalam dialog dengan pemerintah kita akan sampaikan pikiran-pikiran kita, saatnya sekarang kita merangkul saling menyayangi," jelasnya.

Wakil Ketua MPR ini bahkan menegaskan, PAN tidak masalah jika nantinya tak dapat kursi menteri sekalipun.

"(Dapat) mentri (atau) tidak menteri, itu urusan presiden," pungkas Zulhas.

Diketahui, berdasarkan catatan Kompas.com, Zulhas mengakui dirinya mengusulkan agar Soetrisno Bachir dapat duduk di pemerintahan Presiden Jokowi.

Zulkifli mengatakan, usulan itu sudah pernah ia sampaikan langsung kepada Jokowi dalam sebuah pertemuan.

Baca juga: PAN Lirik Sejumlah Tokoh untuk Capres 2024, Ada Erick Thohir, Anies, Ganjar hingga Puan

"Memang pernah satu pertemuan, saya menyampaikan karena ada Dewan Kehormatan PAN namanya Mas Tris (Soetrisno) itu, itu dulu tim sukses Pak Jokowi, dulu ketua KEIN (Komite Ekonomi dan Industri Nasional), kalau memungkinkan memang saya titip," kata Zulkifli, dikutip dari video yang diunggah akun YouTube Karni Ilyas Club, Senin (13/9/2021).

Zulhas mengaku, dirinya tidak meminta pos khusus di pemerintahan Jokowi untuk diisi oleh kader PAN.

Menurut dia, Soetrisno yang merupakan mantan ketua umum PAN bisa berperan sebagai apa saja di dalam kabinet.

"Apa saja, Mas Tris sebagai tim sukses Pak Jokowi pada waktu itu untuk bisa kembali diperankan, apa pun terserah," ujar Zulhas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com