JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Daulay berpandangan bahwa Presiden Joko Widodo perlu menunjuk juru bicara presiden yang baru menggantikan Fadjroel Rachman yang telah dilantik sebagai duta besar.
Saleh mengatakan, juru bicara tetap diperlukan agar tidak ada tumpang tindih dalam penyampaian kebijakan oleh kementerian dan lembaga.
"Saya kira presiden masih tetap menbutuhkan ada juru bicara, setidaknya untuk menyinkronkan seluruh agenda prioritas pemerintah yang sedang dikerjakan," kata Saleh saat dihubungi Kompas.com, Selasa (26/10/2021).
"Jadi nanti ujungnya tidak lagi ditanya, katakanlah kebijakan itu yang dianggap bertentangan atau tumpang tindih antar kementerian lembaga, tetapi kalau ada juru bicara tentu yang jadi pegangan adalah juru bicaranya presiden," ujar dia.
Baca juga: Kata Istana soal Pengganti Fadjroel Rachman sebagai Juru Bicara Presiden
Ia mengatakan, banyaknya sosok yang berbicara mengenai program-program pemerintah sesungguhnya bukan masalah, asalkan dikelola benar.
Oleh karena itu, ia menilai perlu ada juru bicara presiden yang bertugas menyinkronkan komunikasi publik dari Istana agar tidak terjadi tumpang tindih.
"Jadi kalau misal juru bicara presiden sudah mengatakan A, informasinya A, maka yang lain-lain di luar itu tentu bisa juga menyampaikan itu seiring seiriama dengan apa yang disampaikan juru bicara presiden tadi," kata Saleh.
Saleh menegaskan, kebutuhan akan juru bicara presiden memang merupakan hak prerogatif presiden, termasuk sosok yang paling pas untuk menduduki jabatan itu.
Baca juga: Jokowi Lantik Fadjroel Rachman Jadi Dubes RI untuk Kazakhstan
Namun, menurut dia, ada sejumlah kriteria yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan nama juru bicara presiden yang baru.
Ia mengatakan, kriteria utama seorang juru bicara presiden haruslah mampu berkommunikasi dengan presiden itu sendiri.
"Jadi presiden bisa betul-betul merasa nyaman untuk memakai juru bicara ini dalam menyampaikan agenda-agenda yang dikerjakan oleh presiden," ujar Saleh.
Selanjutnya, juru bicara presiden haruslah orang dengan latar belakang akademik yang mumpuni.
"Sehingga cakrawala pemikirannya luas dan bisa mengkomunikasikan seluruh agenda-agenda presiden ke publik," ujar Saleh.
Baca juga: Fadjroel: Pemindahan Ibu Kota Langkah Konkret Presiden Wujudkan Pemerataan