Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 di PON Terus Bertambah, Pertandingan Disarankan Tanpa Penonton

Kompas.com - 08/10/2021, 17:21 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli epidemiologi Indonesia di Griffith University Dicky Budiman menyarankan agar penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua tidak dihadiri penonton.

Hal itu disampaikan Dicky menyusul ditemukannya puluhan kasus Covid-19 di PON XX Papua.

"Seharusnya protapnya kalau sudah ditemukan seperti itu di lokasi di bubble itu, di lokasi penyelenggaraan, jangan ada penonton dulu, jangan ada interaksi dulu dengan dunia luar sembari dituntaskan tracing testing," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Jumat (8/10/2021).

Baca juga: Bertambah Lagi, Kini Ada 57 Kasus Covid-19 di PON XX Papua

Dicky mengatakan, selama penyelenggaraan PON Papua, mestinya atlet dan ofisial tidak melakukan interaksi dengan penonton.

Selain itu, jika terdapat kasus Covid-19 dalam arena pertandingan PON, mestinya seluruh orang yang terlibat dalam pertandingan tersebut melakukan karantina.

"Semua yang terlibat tidak hanya atlet, tapi ada ofisial itu harus betul-betul di karantina kalau masuk kontak, kalau luput kita bobol di bawa ke masing-masing daerah," ujarnya.

"Kalau luput kita bobol, dan di bawa ke masing-masing daerah," sambungnya.

Lebih lanjut, Dicky menyarankan para atlet dan ofisial yang akan kembali ke daerah masing-masing untuk melaksanakan tes Covid-19 guna menekan penularan Covid-19.

"Kalau negatif dia bisa pulang, tapi begitu sampai di lokasi dia harus karantina 7 hari apapun hasilnya ketika itu tes lagi atau tidak dia 7 hari harrus karantina," ucap dia.

Sebelumnya diberitakan, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wilayah Papua Silwanus Sumule mengatakan, saat ini, ada 57 kasus Covid-19 yang terindentifikasi dalam penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.

"Kondisi terkini tadi malam pukul 23.30 itu jumlah kasus (Covid-19) kita 50 dan tadi saya baru dapat ada tambahan 7 kasus baru, itu dari Merauke, jadi total kasus kita untuk pukul 11.30 waktu Papua itu sebanyak 57 kasus," kata Silwanus dalam diskusi secara virtual melalui kanal YouTube BNPB, Jumat.

Baca juga: Satgas Covid-19 Akui Protokol Kesehatan Pembukaan PON XX Papua Longgar, Masyarakat Euforia

Silwanus mengatakan, seluruh pasien yang terpapar Covid-19 tersebut memiliki gejala ringan dan tanpa gejala.

Menurut Silwanus, seluruh kasus Covid-19 dengan gejala ringan dan tanpa gejala tersebut disebabkan karena para atlet dan ofisial sudah mendapatkan vaksinasi.

"Kemudian teman-teman di hulu dan teman-teman kami di hilir juga berupaya mencegah, di hulu ada 3M dan 3T terus kita lakukan, sementara di hilir bagaimana kita mempersiapkan fasilitas pelayanan kesehatan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Nasional
Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Nasional
Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Nasional
Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Nasional
Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Nasional
Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Nasional
Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Nasional
Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Nasional
Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Nasional
DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

Nasional
Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Nasional
Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com