Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkes Ungkap Belanja di Sektor Kesehatan Sangat Besar, Capai Rp 490 Triliun Per Tahun

Kompas.com - 16/09/2021, 17:56 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, jumlah rata-rata belanja nasional di sektor kesehatan mencapai Rp 490 triliun per tahun.

“Belanja kesehatan kalau dilihat secara nasional itu besar sekali," kata Budi dalam Rapat Kerja Komisi IX DPR RI, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (16/9/2021).

Menurut dia, hampir di seluruh negara, pertumbuhan belanja di sektor kesehatan selalu di atas pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) suatu negara.

Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri bagi suatu negara untuk membuat belanja di sektor ini secara nasional menjadi lebih efektif dan efisien.

Secara khusus untuk Indonesia, Menkes mengungkapkan, belanja kesehatan masih banyak terkonsentrasi di rumah sakit.

Baca juga: Pernyataan Menkes soal Vaksin Booster Berbayar Tahun Depan

“Dan seperti kita ketahui belanja di sisi kuratif itu jauh lebih mahal dan lebih tidak efektif dibandingkan dengan belanja di sisi promotif dan preventif,” imbuhnya.

Sebagai contoh, ketika seseorang terpapar Covid-19 dan harus menjalani perawatan di rumah sakit, maka harus dilakukan tindakan kuratif. 

“Kalau sudah kena, kalau ringan setidaknya masuk rumah sakit pakai Remdesivir sudah puluhan juta. Kalau lebih parah lagi butuh Actemra bisa butuh ratusan juta,” imbuhnya.

Sementara untuk tindakan promotif dan preventif, lanjut dia, lebih mengedepankan upaya agar masyarakat dapat terhindar dari Covid-19.

Tindakan itu antara lain imbauan agar mengkonsumsi vitamin, berolahraga, mengenakan masker hingga menjalankan pola hidup bersih dan sehat.

Budi pun menekankan bahwa biaya tindakan kuratif jauh lebih mahal dari tindakan promotif dan preventif.

Baca juga: Menkes Minta 41 Juta Dosis Vaksin Covid-19 di Daerah Segera Disuntikan

Bahkan, ia menilai, intervensi kesehatan di sektor promotif dan preventif akan jauh lebih nyaman untuk rakyat.

“Karena sebagus apa pun kamar rumah sakit, ya orang lebih senang tinggal di rumah,” kata Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com