JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Johnny G Plate mengatakan, kehadiran Partai Amanat Nasional (PAN) dalam pertemuan bersama Presiden Joko Widodo dan pimpinan partai koalisi adalah atas undangan presiden.
Menurut Johnny, semua pimpinan partai koalisi menyambut baik kehadiran PAN.
"Yang mengundang adalah Bapak Presiden. Dan semua pimpinan partai koalisi menyambut baik kehadiran PAN melalui ketua umum (ketum) dan sekjen," ujar Johnny saat memberikan keterangan yang disiarkan Kompas TV, Rabu (25/8/2021) malam.
Baca juga: Jokowi Kumpulkan Ketum dan Sekjen Parpol Koalisi di Istana Sore Ini
Tentu kita berharap ya dengan PAN bergabung maka semakin banyak dan semakin beragam gagasan untuk bernegara dan sumbangsih yang psotif dan kontributif bagi jalannya pemerintahan dan legislasi politik lebih cepat, lebih cair, tapi lebih berkualitas," tuturnya.
Sebagaimana diketahui, pertemuan Jokowi dengan pimpinan parpol dilakukan di Istana Negara mulai pukul 15.00 WIB.
Adapun, peserta pertemuan pada Rabu sore yakni Presiden Joko Widodo beserta tujuh ketua umum dan tujuh sekjen parpol.
Mereka adalah Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri didampingi Sekjen PDI-P Hasto Kristiantol, Ketua umum Nasdem Surya Paloh didampingi Sekjen Nasdem Bapak Johnny G Plate, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto didampingi Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto didampingi Sekjen Golkar Lodewijck Paulus.
Baca juga: Ketum dan Sekjen PAN Ikut Hadiri Pertemuan Jokowi dan Ketum Parpol Pendukung
Kemudian, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar didampingi Sekjen PKB Hasanuddin Wahid, Ketua Umum PPP Bapak Suharso Monoarfa didampingi Sekjen PPP Arwani Thomafi.
"Dan yang ketujuh sahabat baru koalisi Ketua Umum PAN Bapak Zulkifli Hasan dan Sekjen PAN Bapak Eddy Soeparno," ujar Johnny.
Johnny menyebut PAN sebagai kawan baru partai koalisi.
Baca juga: Ketua Umum PAN Yakin Amendemen UUD 1945 Tak Akan Terjadi
Namun, dia menegaskan tidak membicarakan perihal reshuffle atau perombakan kabinet pada pertemuan itu. Selain itu, menurutnya tak dibahas pula soal pelebaran koalisi.
"Topiknya bukan topik reshuffle kabinet. Topiknya bukan pembahasan pelebaran koalisi atau tambahan anggota atau sahabat baru dalam koalisi. Topiknya adalah lima topik yang disampaikan tadi," kata dia.
Adapun lima topik yang dibahas dalam pertemuan pada Rabu sore adalah penanganan pandemi Covid-19, perekonomian nasional, strategi ekonomi dan bisnis negara, otonomi daerah dan ibu kota negara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.