Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Indikator: Efek Baliho Tidak Seragam, Elektabilitas Puan Turun, tetapi Airlangga Naik

Kompas.com - 25/08/2021, 16:59 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, banyaknya baliho yang dipasang oleh politisi tidak otomatis mengerek elektabilitas politisi tersebut.

Hal itu terlihat dari hasil survei Indikator yang memperlihatkan elektabilitas Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto serta Ketua DPR Puan Maharani.

Berdasarkan hasil survei itu, elektabilitas Airlangga meningkat, sedangkan elektabilitas Ketua DPR Puan Maharani turun meski wajah keduanya terpampang di banyak baliho.

"Jadi kalau saya simpulkan efek baliho, efek spanduk ini tidak uniform, tidak seragam. Untuk kasus Airlangga, ada efek positif buat Airlangga," kata Burhanuddin dalam konferensi pers rilis survei, Rabu (25/8/2021).

Baca juga: Bikin Baliho “Kepak Sayap Empon-empon”, Penjual Angkringan Ini Berharap Warungnya Ramai Lagi

Berdasarkan survei tersebut, elektabilitas Airlangga tercatat naik dari 0,2 persen pada April 2021 menjadi 1,1 persen pada Juli 2021.

Sementara itu, elektabilitas Puan justru turun dari 1,1 persen pada April 2021 menjadi 0,4 persen pada Juli 2021.

Burhanuddin menyampaikan, berdasarkan survei, popularitas kedua tokoh itu sebetulnya mengalami peningkatan, yakni dari 25 persen ke 33 persen bagi Airlangga dan 50 persen ke 60 persen bagi Puan.

"Cuma masalahnya adalah tingkat ketersukaannya masih rendah terhadap Mbak Puan. Cak Imin popularitasnya tidak bergerak dibanding survei sebelumnya, mungkin balihonya kurang banyak," ujar Burhanuddin.

Baca juga: Baliho Puan Maharani Jadi Sasaran Vandalisme, PDI-P Kota Blitar Tak Lapor Polisi

Oleh sebab itu, Burhanuddin menilai Puan mesti meningkatkan penetrasinya dan menyampaikan pesan yang lebih baik lagi lewat baliho-baliho yang dipasang.

Sebab, popularitas Puan dibandingkan Airlangga dan Muhaimin sebetulnya terbilang sudah cukup tinggi sejak sebelum baliho marak dipasang.

"Jadi bagaimana tingkat dikenalannya itu bersifat positif afeksinya, di situ bukan semata-mata pasang foto atau logo tapi hal-hal lain yang mungkin bisa meningkatkan sentimen positif," kata Burhanuddin.

Baca juga: Waketum Golkar Akui Marak Baliho Airlangga untuk Kerek Popularitas

Adapun survei Indikator menunjukkan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto merupakan tokoh dengan elektabilitas tertinggi dengan angka 26,2 persen.

Nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo duduk di urutan kedua dengan elektabilitas sebesar 20,8 persen sedangkan Gubernur DKI Jakarta ada di urutan ketiga dengan elektabilitas 15,5 persen.

Survei elektabilitas calon presiden ini digelar oleh Indikator pada 30 Juli 2021-4 Agustus 2021 dengan jumlah responden sebanyak 1.220 orang.

Penerikan sampel menggunakan multistage random sampling. Survei ini memliki margin of error sekitar kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic', Jokowi: Benar Dong

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic", Jokowi: Benar Dong

Nasional
Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Nasional
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Nasional
Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

Nasional
Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Nasional
Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Nasional
Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Nasional
Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Nasional
PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

Nasional
Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com