JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, hingga kini baru 1,15 dosis vaksinasi Covid-19 yang telah disuntikkan melalui skema vaksinasi gotong royong.
Capaian itu masih jauh dari target yang diharapkan pemerintah yakni sebanyak 15 juta dosis.
"Sampai sekarang dari 15 juta target, sudah disuntikkan 1,15 juta dosis, dosis pertamanya 741.000 dan dosis keduanya 410.000," kata Budi dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR secara virtual, Rabu (25/8/2021).
Ia menegaskan, pihaknya terus memantau pelaksanaan vaksinasi gotong royong bersama Menteri BUMN Erick Thohir. Menurut dia, saat ini pelaksanaan program itu sudah mengalami percepatan.
"Sebenarnya sudah ada percepatan juga divaksin gotong royong sehingga akselerasinya juga sekarang sudah mulai terlihat," ujarnya.
Baca juga: Pemprov DKI dan Kadin Gelar Vaksinasi Gotong Royong untuk WNA, Banyak Diikuti Ekspatriat
Untuk diketahui, vaksinasi gotong royong adalah pelaksanaan vaksinasi kepada karyawan/karyawati, keluarga dan individu lain dalam keluarga yang pendanaannya dibebankan pada badan hukum atau badan usaha.
Penerima program vaksinasi gotong royong tidak akan dipungut bayaran atau gratis.
Biaya untuk membeli vaksin dari program vaksinasi gotong royong ditanggungkan kepada perusahaan atau badan hukum yang menaungi pekerja.
Adapun jenis vaksin yang digunakan dalam Vaksinasi Gotong Royong adalah Vaksin Sinopharm.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.